Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Bisnis Cari Untung Tipis, Pelaku UMKM di Karangasem Dibui  

Jatah Rp 5.700 Potong Pajak 11,5%, Yessi: Biaya Produksi Rp 4.800

BERTAHAN DI MASA PANDEMI: Direktur Duta Panda Konveksi, Ni Nyoman Yessi Anggani (menggendong anak) bersama para karyawannya menunjukkan semangat membara bertahan di masa pandemi Covid-19.

 

KARANGASEM, Balipolitika.com– Kepanikan melanda warga dunia di awal pandemi Covid-19. Khusus di Indonesia, guna menekan jumlah korban, seluruh kabupaten/kota di Bali melakukan refocusing atau pergeseran anggaran APBD dan berfokus pada bidang kesehatan. APBD Provinsi Bali tahun 2020 sendiri direfocusing hingga Rp 756 miliar seperti penuturan Gubernur Bali Wayan Koster. Mengikuti anjuran pemerintah pusat, masker menjadi salah satu prioritas pemerintah, termasuk Kabupaten Karangasem. Namun, tak disangka langkah sigap mantan Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri melalui Dinas Sosial Karangasem yang pada Senin (21/9/2020) menyerahkan 512.797 buah masker secara gratis kepada masyarakat Bumi Lahar berbuntut panjang.

Terupdate, saat sidang dugaan korupsi pengadaan masker di Dinsos Karangasem baru memasuki agenda pembuktian (6/4/2022), Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Karangasem kembali menetapkan dua orang rekanan pembuat masker sebagai tersangka, pada Senin (11/4/2022). Kedua rekanan dimaksud adalah Direktur Duta Panda Konveksi, Ni Nyoman Yessi Anggani, dan Direktur Addicted Invaders, I Kadek Sugiantara. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka setelah kejari meminta keterangan tambahan. Tak hanya ditetapkan tersangka, penyidik juga langsung menahanan keduanya.

Kasi Intelijen Kejari Karangasem, Dewa Gede Semara Putra menjelaskan, penetapan tersangka terhadap kedua rekanan, ini setelah penyidik mengantongi dua alat bukti kuat. Dikatakan kedua tersangka dalam perkara pengadaan 512.797 pieces masker jenis scuba di Dinsos Karangasem tahun 2020 menikmati keuntungan dari proyek ini. Rinciannya, lanjut Semara Putra, pihak rekanan tersangka satu (Duta Panda Konveksi) mendapat jatah 300 pieces masker dengan nilai Rp 1,5 miliar lebih. Sedangkan pihak tersangka dua (Addicted Invaders) mendapat jatah 212.797 pieces masker dengan nilai Rp 1 miliar lebih. “Untuk kerugian Negara dalam kasus ini yakni sebesar Rp2,6 miliar,”ungkap Semara. Setelah resmi menyandang status tersangka, keduanya langsung ditahan sekitar pukul 16.00 Wita.

Sebagaimana diketahui, Ni Nyoman Yessi Anggani, owner Panda Konveksi membenarkan menerima harga per masker Rp 5.700. Kepada awak media, Yessi memberikan rincian produksi per masker, yakni Rp 4.800 rupiah. “Rincian per pieces bahan Rp 2.000, ongkos jahit Rp 300, ongkos sablon Rp 500, press logo Rp 1.200, packing + plastik Rp 300, biaya lembur Rp 500. Anggaran masker Rp 5.700 belum potong pajak 11,5%. Coba Anda bantu hitung margin laba konveksinya? Kami mempekerjakan penjahit 10 orang, tukang sablon 6 orang, karyawan press 8 orang, packing 6 orang. Selama nike tiang tidak enak makan dan tidur. Pingin nangis, kadung orderan sudah tiang terima. Maaf, tiang curhat,” ungkap Yessi sembari menyebut pihaknya mengerjakan pesanan 300 ribu masker.

Meski demikian, Yessi mengaku tetap bersyukur karena Panda Konveksi didukung tim kerja dan keluarga yang solid. Ucapan syukur lebih karena dia akhirnya bisa memberikan kesempatan kerja bagi para karyawan dan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya dalam masa sulit akibat pandemi Covid-19. “Yang terpenting tidak banyak karyawan yang menganggur. Kalau saja tidak dikebut waktu, tiang bisa kasi harga lebih murah,” ungkapnya dengan nada ramah. Yessi tak menampik pesanan masker dari Pemkab Karangasem sangat membantu usahanya. “Walaupun untung sedikit yang penting tidak vakum,” bebernya.

Lebih lanjut, Yessi menilai program masker gratis kepada masyarakat sangat bijak dilakukan dalam situasi kasus transmisi lokal yang melonjak drastis. Semakin merata masyarakat menggunakan masker, ungkapnya semakin cepat upaya menekan penyebaran virus bisa dilakukan. “Astungkara biar situasi segera pulih,” harapnya 2 tahun silam.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Gede Basma kala itu mengatakan pengadaan alat pelindung diri (APD) berupa masker itu bersumber dari anggaran belanja tak terduga (BTT). Satu pieces-nya senilai Rp 5.700; berbahan kain dan bisa dicuci-pakai. Masker dibuat merespons aspirasi para camat dan perbekel setempat dalam upaya menekan laju penyebarluasan virus korona.

Di sisi lain, Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri melalui Dinas Sosial Karangasem, Senin (21/9/2020) menyerahkan 512.797 buah masker secara gratis kepada masyarakat Bumi Lahar. Kepala Dinas Sosial Gede Basma mengatakan pengadaan alat pelindung diri (APD) berupa masker itu bersumber dari anggaran belanja tak terduga (BTT). Satu pieces-nya senilai Rp 5.700; berbahan kain dan bisa dicuci-pakai. Masker dibuat merespons aspirasi para camat dan perbekel setempat dalam upaya menekan laju penyebarluasan virus korona.

Kabid Perlindungan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Karangasem, I Gede Sumartana mengatakan pihaknya sangat hati-hati menggunakan anggaran yang bersumber dari refocusing anggaran bidang kesehatan yang diambil dari BPKAD dengan payung hukum perkada. Setelah melakukan survei harga di sejumlah konveksi, dipilihlah Panda Konveksi, Jalan Sudirman No. 125 Amlapura dan Addicted Invaders, Jalan Serma Gejer, Lingkungan Belong, Karangasem. “Kami survei di banyak penyedia atau konveksi. Ada yang meminta harga Rp 13.000 per buah. Dalam situasi kegawatdaruratan dan perintah segera yang diintruksikan pemerintah pusat, syukur kami menemukan penyedia yang mau menerima harga Rp 5.700 per buah dipotong pajak 11,5%,” tegas Sumartana.

Saat masker gratis ini dibagikan, mengacu data, hingga Selasa (23/9/2020) pukul 12.00 WIB silam, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat sebanyak 252.923 orang terkonfirmasi positif, sembuh 184.298, dan meninggal dunia 9.837 orang di 34 provinsi dan 494 kabupaten/kota. Khusus di Bali, transmisi lokal Covid-19 juga terus melonjak. Total 229 orang meninggal dunia, sembuh 6.537, dan kasus terkonfirmasi positif sejumlah 7.996 orang. Hingga Selasa (23/9/2020), 1.230 orang dirawat di sejumlah rumah sakit lantaran terinfeksi SARS Cov-2.

Khusus di Bali, Kabupaten Badung “juara” dengan menyumbang 438 pasien aktif. Disusul Denpasar (207 pasien), Gianyar (198 pasien), Karangasem (141 pasien), Tabanan (86 pasien), Bangli (40 pasien), Buleleng dan Klungkung (39 pasien), serta Jembrana (37 pasien). Seluruh kabupaten/kota di Bali melakukan refocusing atau pergeseran anggaran APBD dan berfokus pada bidang kesehatan. Mengikuti anjuran pemerintah pusat, masker menjadi salah satu prioritas seluruh eksekutif dan legislatif di Bali. (tim/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!