MERAH PUTIH: Ketua TP PKK Kota Denpasar yang juga Bunda PAUD, Ny. Antari Jaya Negara dan jajaran dalam Semarak HUT ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI, Desa Dauh Puri Kaja, Minggu, 18 Agustus 2024.
DENPASAR, Balipolitika.com– Semarak HUT ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI, Desa Dauh Puri Kaja menggelar berbagai macam kegiatan, meliputi donor darah, parade merah putih, aneka perlombaan, dan peluncuran Sekolah Perempuan Srikandi.
Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan di kawasan Lapangan Lumintang, Minggu, 18 Agustus 2024.
Hadir langsung pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Kota Denpasar yang juga Bunda PAUD, Ny. Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Anggota DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Anggota DPRD Kota Denpasar, Ketut Suteja Kumara, Bunda PAUD Kecamatan Denpasar Utara, Ny. Primawati Yuswara, dan pihak terkait lainnya.
Antari Jaya Negara mengapresiasi seluruh rangkaian kegiatan tersebut, terlebih peluncuran Sekolah Perempuan Srikandi.
Ia menilai sekolah nonformal ini bisa dijadikan sebagai media untuk memfasilitasi para perempuan dalam hal edukasi tentang pencegahan KDRT, hak dalam hukum, dan lainnya.
“Momentum perayaan HUT Ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI tahun ini, saya harapkan dapat menjadi titik awal Sekolah Perempuan Srikandi untuk bisa menjalankan perannya sebagai fasilitator dalam upaya perlindungan anak dan perempuan di wilayah Desa Dauh Puri Kaja,” tuturnya.
Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, I Gusti Ketut Sucipta menjelaskan pihaknya sengaja mengambil momentum perayaan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI untuk memperkenalkan secara umum Sekolah Perempuan Srikandi yang didirikan pada 22 April 2023 lalu.
Sekolah tersebut, kata Sucipta, merupakan wadah bagi para perempuan kepala keluarga, dan berstatus single parent.
“Dengan semangat kemerdekaan, hari ini kami memperkenalkan lagi Sekolah Perempuan Srikandi yang didirikan sebagai sekolah non formal yang berfungsi untuk mengedukasi dan juga perpanjangan tangan bagi anak dan perempuan yang mengalami kondisi tidak menyenangkan dalam keluarga,” ungkapnya.
Lebih jauh, Sucipta menuturkan, saat ini Sekolah Perempuan Srikandi yang juga di bawah koordinasi Yayasan Bali Sruti memiliki 30 kelompok perempuan meliputi kalangan marjinal, disabilitas, rentan ekonomi, dan sebagainya.
“Saat ini, kami juga menggandeng 20 sahabat perempuan yang nantinya akan membantu dalam perjalanan Sekolah Perempuan Srikandi,” tutupnya. (bp/ken)