Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

Isoter Badung Telan Anggaran Rp 32 M

SEPAKAT: Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam Rapat Paripurna DPRD Badung, Jumat (13/8/2021)

 

MANGUPURA, BaliPolitika.Com- 2 dokumen penganggaran daerah, yakni Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Badung Tahun Anggaran 2022 dan Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Badung Tahun Anggaran 2022 diketok palu, Jumat (13/8/2021). Kata sepakat muncul dalam Rapat Paripurna DPRD Badung yang dipimpin oleh Ketua DPRD Putu Parwata dan Wakil Ketua I, Wayan Suyasa di Ruang Sidang Utama Gosana Kantor DPRD Badung, Jumat (13/8).

 Bupati I Nyoman Giri Prasta menyebut hal itu terwujud dalam suasana kebersamaan dan pemahaman yang sama dengan tetap berpedoman pada regulasi yang berlaku. “Dengan disepakatinya KUA dan PPAS tersebut, berarti pula kita bersama telah sepakat dan bertanggung jawab atas seluruh substansi yang terkandung dalam kedua dokumen anggaran tersebut, terutama berkenaan dengan kebijakan umum pendapatan dan belanja daerah serta prioritas program kegiatan dan sub kegiatan beserta plafon anggarannya,” ujarnya.

Ungkapnya, seluruh masukan yang disampaikan dewan akan dijadikan pertimbangan utama penyempurnaan kebijakan pendapatan dan belanja daerah serta menyesuaikan program, kegiatan, dan sub kegiatan yang tertuang dalam dokumen KUA dan PPAS Badung Tahun Anggaran 2022 agar lebih realistis, efektif, dan efisien. 

“Berdasarkan KUA dan PPAS Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2022 yang disepakati tersebut, saya selaku bupati akan menerbitkan surat edaran kepada seluruh perangkat daerah untuk menyusun RKA SKPD dalam rangka penyusunan rancangan APBD Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2022,” ungkapnya.

Giri Prasta merinci dalam APBD Badung tahun 2022 pihaknya memasang BTT (Bantuan Tak Terduga) yang cukup besar untuk penanganan pandemi. Seperti pemberian insentif kepada tenaga kesehatan, maupun pembentukan tim tracing , testing, dan treatment berbasis desa dan kelurahan. Hingga Desember 2021 Pemkab Badung menyiapkan anggaran sebesar Rp 32 miliar untuk menyediakan tempat isolasi terpusat dengan segala fasilitas pendukungnya.

“Yang menjadi prioritas kita saat ini yaitu menyiapkan tempat isoter, memperhatikan fakir miskin dan anak terlantar, disabilitas, rumah tangga sasaran maupun warga kami yang kena PHK akibat pandemi. Sehingga kami harus memberikan sentuhan-sentuhan. Inilah kesiapan kita di Badung. Kami juga akan memberikan stimulus untuk menggerakkan UMKM dalam membangkitkan ekonomi. Di sini kita berpikir tentang priority dan urgensi,” ujarnya. (rls/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!