Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

Catat, Ini 8 Penyakit Penguras Biaya di Indonesia

Berbasis Fungsi Organ, Generali Indonesia Luncurkan MCI Pro

PROTEKSI INOVATIF: Manajemen Generali Indonesia, Edy Tuhirman selaku CEO (kedua dari kanan), Jutany Japit selaku Direktur dan Chief Operation Officer (kiri) dan Dr. dr. Vito A. Damay SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC selaku Praktisi dan Edukator Kesehatan (kanan) dan Giovanni Finarelli Baldassarre selaku The Head of the Economic and Commercial Section, The Embassy of Italy (kedua dari kiri) saat sesi seremoni peluncuran MCI PRO, sebuah produk asuransi inovatif yang memberikan perlindungan penyakit kritis dengan konsep sistem organ atau organ-based coverage, mulai dari tahap awal hingga katastropik, bahkan termasuk komplikasi diabetes.

 

JAKARTA, Balipolitika.com- Cepat tanggap mengikuti perkembangan kesehatan dan sigap melihat tantangan yang dihadapi masyarakat, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) meluncurkan produk asuransi tambahan penyakit kritis, Multi-stage Critical Illness Protection atau MCI Pro.

Produk asuransi tambahan ini merupakan produk asuransi yang memberikan perlindungan penyakit kritis dan perlindungan terhadap beragam gangguan penyakit kritis hingga usia 85 tahun, serta mampu memberikan proteksi komprehensif dari mulai tahap awal hingga katastropik, dengan konsep proteksi unik organ-based coverage.

Peluncuran acara ini dihadiri manajemen Generali Indonesia, Edy Tuhirman (CEO), Jutany Japit (Direktur, Chief Operation Officer) dan Dr. dr. Vito A. Damay SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FasCC sebagai Praktisi dan Edukator Kesehatan dan Giovanni Finarelli Baldassarre selaku The Head of the Economic and Commercial Section of The Embassy of Italy pada Kamis, 21 Maret 2024 di Jakarta.

Penyakit kritis di Indonesia sendiri terus meningkat. Data terbaru mengungkapkan 8 penyakit yang paling menghabiskan biaya hingga puluhan triliun masuk dalam kategori penyakit kritis yakni jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, hemofilia, thalassemia, leukemia, dan sirosis hati.

Berdasarkan tren klaim Generali Indonesia sendiri, klaim penyakit kritis di tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 32.35 persen dari sisi jumlah kasus, dan sebesar 34.16 persen dari sisi nominal klaim.

Beberapa jenis penyakit kritis dengan kasus terbanyak adalah kanker payudara, gagal ginjal kronis, sumbatan pembuluh darah jantung dan serangan jantung, serta stroke.

Berbeda dari perlindungan penyakit kritis lainnya, perlindungan MCI Pro memperkenalkan manfaat inovatif yang bukan berdasarkan diagnosa nama penyakit yang terdaftar dalam polis, namun perlindungan berdasarkan sistem dan fungsi organ sehingga memiliki perlindungan yang lebih luas.

Hal ini mengingat semakin berkembangnya penyakit kritis dan bahkan diduga masih banyak penyakit kritis yang belum teridentifikasi.

Belum lagi kekhawatiran emerging infectious disease (EIDs) ­yang berarti munculnya penyakit baru pada suatu populasi, atau telah ada sebelumnya namun meningkat dengan sangat cepat yang berpotensi menyebabkan kematian pada manusia dalam jumlah besar.

Di sisi lain, secara global, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengategorikan permasalahan kesehatan mencapai 68.000 jenis di mana sebanyak 6.172 jenis merupakan penyakit langka.

Semua jenis penyakit baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular dari keseluruhan kategori penyakit oleh WHO tersebut berisiko menjadi penyakit kritis.

Bahkan para ahli telah memperkirakan lima penyakit baru pada manusia muncul setiap tahun.

Edy Tuhirman selaku CEO Generali Indonesia mengungkapkan risiko penyakit kritis semakin besar baik di masa kini maupun masa depan dan masih berpotensi munculnya berbagai penyakit misterius baru.

“Untuk itu, perlu disadari bahwa perencanaan keuangan perlu disiapkan untuk mengantisipasi risiko finansial dari potensi penyakit yang menganggu sistem dan fungsi organ tubuh. Kami di Generali Indonesia memahami hal tersebut, dan inovasi MCI Pro hadir untuk melindungi keluarga Indonesia agar bisa lebih tangguh mempersiapkan masa depan. Produk asuransi tambahan ini juga hadir sebagai komitmen kami menjadi Lifetime Partner nasabah sekaligus dalam rangka mewujudkan visi enable people to shape a safer and more sustainable future by caring for their lives and dreams,” ucapnya.

Sejalan dengan Edy, Dr. dr. Vito A. Damay SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FasCC sebagai praktisi dan edukator kesehatan mengungkapkan perkembangan globalisasi, urbanisasi, dan perubahan lingkungan, telah memberikan perubahan dengan munculnya penyakit-penyakit infeksi baru (new emerging infectious diseases).

“Penyakit-penyakit ini dapat muncul secara tiba-tiba dan menyebar cepat di masyarakat. Indonesia, sebagai negara kepulauan yang luas dan memiliki beragam ekosistem serta perkotaan padat, telah menciptakan peluang interaksi antara manusia, hewan, dan vektor penyakit. Hal ini juga yang menjadikan kita memiliki kerentanaan tersendiri dan telah menghadapi berbagai penyakit baru yang muncul. Melihat inovasi yang dihadirkan Generali Indonesia, saya merasa senang bahwa ada perusahaan asuransi yang sudah jeli melihat ke arah sana, dan saya merasa inovasi perlindungan ini belum pernah ada sebelumnya. Saya berharap, perlindungan ini bisa menjadi jawaban atas kekhawatiran masyarakat sambil terus kita edukasi bersama tentang pentingnya gaya hidup sehat sejak dini dan terus perkuat imunitas tubuh,” paparnya.

Perlindungan asuransi tambahan MCI Pro melindungi 7 sistem organ tubuh yakni sistem kardiovaskular dan fungsi jantung, sistem dan fungsi hati, sistem dan fungsi ginjal, sistem pernapasan dan fungsi paru, sistem pencernaan, sistem sensorik, serta sistem syaraf dan fungsi neuromoskular.

Selain itu, produk ini juga melindungi penyakit kanker, stroke, serangan jantung, terminal ilness dan komplikasi diabetes.

MCI Pro bisa didapatkan bersamaan dengan perlindungan jiwa BeSMART Lite atau BeSmart Link Ultima melalui aplikasi iPropose, di mana calon nasabah bisa langsung konsultasi online dengan ribuan agen profesional yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia untuk memilih kebutuhan proteksi, hingga melakukan pembayaran premi pertama secara online: prosesnya singkat, aman, dan terverifikasi. (bp/ken)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!