PENGUKUHAN: Wawali Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri prosesi upacara Pengukuhan Bendesa Adat dan Prajuru Adat Desa Serangan Denpasar masa bakti 2024-2029, Senin, 19 Agustus 2024. (Sumber: Gung Kris)
DENPASAR, Balipolitika.com- Wakil Wali Kota (Wawali) Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri pengukuhan Bendesa Adat dan Prajuru Adat Desa Serangan, Denpasar masa bakti 2024-2029, bertempat di Wantilan Pura Desa lan Pura Puseh Bale Agung Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Senin, 19 Agustus 2024.
Wakil Walikota Kadek Agus Arya Wibawa mengucapkan selamat kepada Bendesa Adat Serangan masa bakti 2024-2029, yakni I Nyoman Gede Pariatha, ia berharap ke depan bisa membangun sinergitas dan kerja sama dengan Pemerintah Kota Denpasar terutama di dalam menjaga keamanan dan kenyamanan, khususnya di dalam pemberdayan adat.
Terlebih saat ini telah adanya UU Pemajuan Kebudayaan, tentu Denpasar yang mempunyai visi kota berbasis budaya yang tidak terlepas dari dukungan desa adat.
“Kami sangat berharap dengan berlandaskan spirit Vasudhaiva Kutumbakam dapat menjadikan adat dan budaya Bali sebagai landasan ke depan dalam melaksanakan tugas dan program pembangunan. Juga tak lupa, gunakan ajaran-ajaran agama Hindu menjadi landasan dalam pembangunan fisik dan mental spiritual masyarakat,” imbuh Arya Wibawa.
Ia mengatakan, denhan dilaksanakannya pengukuhan ini, kepengurusan Desa Adat Serangan yang telah melaksanakan upacara Majaya-Jaya beberapa waktu lalu dapat mengemban amanat masyarakat Desa Adat Serangan menjadi sejahtera.
Segala tujuan dan harapan dalam mengemban amanat masyarakat sebagai bendesa di Desa Adat Serangan dapat tercapai, dapat bekerja sama dalam menjaga dan memajukan Desa Adat Serangan khususnya juga untuk Kota Denpasar.
Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar Anak Agung Ketut Sudiana menyampaikan, selamat kepada bendesa terpilih, serta dapat terus menjaga kekompakan sehingga program-program yang direncanakan bisa berjalan baik.
“Kami berharap, dalam kepemimpinan ini dijalankan sesuai dengan awig-awig maupun pararem yang ada di Desa Pakraman Serangan,” ujarnya.
Sementara, I Nyoman Gede Pariatha mengaku siap berkomitmen mewujudkan harmoninasi di Desa Adat Serangan, diungkapkannya di Pura Desa lan Pura Puseh Bale Agung Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan.
“Bagimana kedepan saya bertanggung jawab terhadap harmonisasi Desa Adat Serangan. Memperkuat hubungan antar krama adat (masyarakat adat, red), yang persoalan kemarin kita tinggalkan lah sudah,” imbuhnya kepada Balipolitika.com.
Selanjutnya, ia juga telah mempersiapkan agenda kerja bersama para Prajuru Anyar Masa Bhakti 2024-2029, menginventarisasi dan mencari solusi terhadap setiap permasalahan yang terjadi di Desa Adat Serangan.
“Diawal nanti kami akan menginventarisasi dulu semua, baik itu masalah, persoalan, apapun bentuknya kita rumuskan dahulu. Setelah itu kita akan duduk bersama, membicarakan hal-hal mengenai masa depan Desa Adat Serangan,” cetusnya. (bp/gk)