Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Tomat Tembus 40 Ribu Per Kilogram di Bali

Naik 100 Persen

JELANG IDUL FITRI 1445 HIJRIYAH: Ilustrasi kenaikan harga tomat. (sumber freepik.com)

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah di Bali, sejumlah harga komoditi pangan khususnya tomat mengalami kenaikan 100 persen menyentuh angka Rp40 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp20 ribu per kilogram, Kamis, 4 April 2024.

Bukan tanpa alasan, melambungnya harga tomat sempat dikeluhkan salah satu masyarakat bernama Wahyuni (45 tahun).

Saat Wahyuni berbelanja di Pasar Blahkiuh Abiansemal, ia mengaku terkejut dengan kenaikan harga tersebut mengingat tomat merupakan salah satu komoditi utama yang dimanfaatkan untuk usaha kuliner yang digelutinya.

“Cukup terkejut. Terutama harga tomat naiknya tinggi sekali. Sampai empat puluh ribu per kilonya,” cetusnya kepada wartawan, Kamis, 4 April 2024.

Selain itu, kenaikan juga dirasakan masyarakat di Tabanan, Nur (50 tahun) mengatakan harga tomat saat ini lebih tinggi ketimbang harga apel di Pasar Dauh Pala.

Ia berharap harga tomat bisa kembali normal jelang perayaan Idul Fitri 1445 Hijriyah.

“Tomat lebih mahal dari apel di sini. Biasanya beli tujuh ribu dapet seperapat (seperempat, red). Sekarang sembilan ribu cuma dapet tujuh. Mungkin aja karena musim hujan tomat-tomat banyak yang busuk jadi naik harganya,” ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah terkait adanya fenomena kenaikan harga tomat di beberapa wilayah di Bali, Kepala Dinas Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta meminta awak media untuk mengonfirmasi ke Dinas Pertanian.

Namun, sebelumnya ia memastikan ketersedian stok untuk wilayah Bali dalam posisi aman.

“Kalau untuk kenaikan harga tomat lebih tepat jika dinas pertanian yang menjawab karena mereka lebih tahu hulunya (produsen, red) bagaimana. Tapi kalau untuk ketersediaan dari hasil pengawasan dapat dilaporkan Bali masih aman,” singkatnya.

Mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, pihaknya juga terus melakukan upaya guna mengantisipasi adanya kelangkaan dan menjaga stabilitas harga, bekerja sama dengan berbagai pihak dengan menggelar operasi pasar murah jelang Lebaran. (bp/ken)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!