DUKA DI PUNCAK GUNUNG: Sesosok jenazah misterius yang ditemukan di puncak Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Selasa, 12 Maret 2024 siang terungkap bernama lengkap Alexander Bimo Haryotedjo. Tampak Tim SRU 1 tiba di lokasi penemuan jenazah pada pukul 12.39 Wita.
KARANGASEM, Balipolitika.com- Terungkap, sesosok jenazah misterius yang ditemukan di puncak Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Selasa, 12 Maret 2024 siang bernama lengkap Alexander Bimo Haryotedjo.
Mayat yang ditemukan pada koordinat 8°20’31.12″S – 115°29’35.81″E di ketinggian sekitar 2.833 meter di atas permukaan laut atau MDPL itu diketahui berusia 60 tahun, kelahiran Yogyakarta, dan beralamat di Desa Bongsari, Semarang Barat.
“Identitas atas nama Alexander Bimo Haryotedjo, usia 60 tahun, wiraswasta, asal kelahiran Yogyakarta, alamat Desa Bongsari, Semarang Barat. Tim sudah mulai turun mengevakuasi korban, dan ada penambahan personil dari Kantor Basarnas Bali, Jimbaran menuju Pos Pengubengan,” ucap I Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Rabu, 13 Maret 2024 siang.
I Nyoman Sidakarya menambahkan sebelum identitas jenazah terungkap, Tim SRU 1 tiba di lokasi penemuan jenazah pada pukul 12.39 Wita.
Diberitakan sebelumnya, ciri-ciri jenazah ini saat ditemukan menggunakan jaket dan celana panjang warna hitam, rambut putih (beruban) serta membawa tas berwarna hijau.
Tidak ada yang mengetahui kapan tepatnya korban memulai pendakian di Gunung Agung karena sebenarnya ada larangan untuk melakukan pendakian dari pemerintah setempat berkenaan adanya upacara keagamaan Ida Batara Turun Kabeh.
“Info awal kami terima melalui group potensi SAR yang menyatakan bahwa seorang pendaki WNA menemukan jenazah. Selanjutnya berkoordinasi dengan BPBD serta pemandu lokal setempat. Akhirnya dipastikan informasi tersebut A1 (benar, red) pada pukul 19.00 Wita,” terang I Nyoman Sidakarya, S.H., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali).
Selasa, 12 Maret 2024 sore, kurang lebih pukul 17.00 Wita, dua orang pemandu lokal mendaki melalui Pengubengan dan setelah 2 jam lebih perjalanan mereka tiba di lokasi penemuan jenazah.
Kondisi cuaca di lokasi berkabut tebal dan angin sangat kencang, maka proses evakuasi tidak memungkinkan untuk dilaksanakan Selasa, 12 Maret 2024 malam.
“Pagi tadi pada pukul 03.00 Wita Tim SAR gabungan sudah bergerak dari Pos Pengubengan, dan normalnya perjalanan pergi dan pulang sekitar 6 jam. Tentunya akan memerlukan waktu lebih lama karena mengevakuasi jenazah,” jelas Sidakarya.
Sebanyak 10 personil Pos SAR Karangasem terlibat dalam operasi SAR kali ini. Sementara itu, setiap pergerakan tim SAR gabungan terus dipantau oleh petugas siaga Basarnas Bali.
Unsur SAR lainnya yang terlibat diantaranya, Koramil Karangasem, Babinsa Rendang, SAR Samapta Polda Bali, Polres Karangasem, Polsek Rendang, BPBD Karangasem, potensi SAR dan pemandu lokal. (bp/ken)