Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Dimaki Via Spanduk di Bali, Gibran Pilih Santuy

DIRESPONS SANTAI: Spanduk-spanduk dengan kalimat caci maki dan nyinyir yang menyambut Calon Wakil Presiden Republik Indonesia nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam kunjungan ke Provinsi Bali serangkaian Pesta Rakyat Gemoy & Santuy yang dimeriahkan Dewa 19 yang dipusatkan di Lapangan Niti Mandala Renon- Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Selasa, 9 Januari 2024.

 

DENPASAR, Balipolitika.com Serangan psikologis yang mengarah kepada Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berlanjut.

Jika Prabowo Subianto menerima serangan tersebut dalam Debat Ketiga Calon Presiden, Pemilu Tahun 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Minggu, 7 Januari 2024, cibiran terhadap Gibran Rakabuming Raka terpampang saat putra sulung Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo saat ia berkunjung ke Provinsi Bali serangkaian Pesta Rakyat Gemoy & Santuy yang dimeriahkan Dewa 19 yang dipusatkan di Lapangan Niti Mandala Renon- Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Selasa, 9 Januari 2024.

Salah satu spanduk bernarasi nyinyiran dan makian itu terpampang di simpang Jalan Sudirman, tepatnya di depan Mall Duta Plaza Denpasar.

Spanduk itu bertuliskan “Rahajeng Rauh!!! Putra Mahkota Istana. #Kle Curang Khe Nok” yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “Selamat Datang!!! Putra Mahkota Istana# Curang Kamu Loh”.

Makian ini tampak pada pilihan kata atau diksi kle atau naskleng yang dalam bahasa Bali berarti makian merujuk alat kelamin laki-laki (klet, red).

Spanduk lain terpantau terpasang di Underpass Dewa Ruci, Kuta, Badung bertuliskan “Happy Holiday Ponakan Paman MK #Orba is Back”.

Adapun spanduk lain yang menyambut kehadiran suami Selvi Ananda itu berbunyi “Selamat Datang Anak Haram Reformasi”.

Bukannya kesal atau marah, Gibran Rakabuming Raka merespons aspirasi masyarakat tersebut dengan santuy.

Respons terhadap spanduk bernarasi nyinyiran dan makian itu disampaikan Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri deklarasi Arus Bawah Jokowi (ABJ) dan Semeton Gibran Kawal Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran di GOR Ngurah Rai Denpasar.

Gibran Rakabuming Raka mengatakan menegaskan aspirasi masyarakat tersebut tidak perlu ditanggapi.

Dalam pidatonya Gibran Rakabuming Raka menjelaskan apabila ada yang nyinyir, memfitnah, hal itu tidak perlu dibalas; cukup disenyumin saja dengan santuy.

“Kalau ada nyirnyir-nyinyiran, kalau ada fitnah, berita jelek tidak perlu ditanggapi. Jika ada fitnah, tidak perlu dibalas dengan fitnah. Jika ada nyinyiran tidak perlu dibalas dengan fitnah,” kata Gibran Rakabuming Raka.
Ia pun berpesan agar simpatisan Prabowo-Gibran di Bali fokus pada pemenangan plus tidak perlu membuat kampanye hitam atau fitnah.

Apalagi harus menjelek-jelekkan program dari pasangan calon presiden dan wakil presiden lainnya.

“Kita fokus untuk pemenangan saja. Tidak perlu menjelek-jelekkan program dari paslon lain. Kita fokus untuk pemenangan pasangan Prabowo-Gibran,” pesannya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!