Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Di-PHP PDIP, Tokoh Buleleng Curhat Soal Bandara ke Gibran

SERAP ASPIRASI: Gibran Rakabuming Raka mendengar curahan hati masyarakat Buleleng di acara “Gibran Mendengar” di Alun-Alun Kota Singaraja, Selasa, 9 Januari 2024.

 

BULELENG, Balipolitika.com- Gibran Rakabuming Raka mendengar curahan hati masyarakat Buleleng di acara “Gibran Mendengar”, Selasa, 9 Januari 2024.

Curahan hati alias unek-unek itu salah satunya perihal ketimpangan pertumbuhan ekonomi antara Bali Utara dan Bali Selatan.

Harapan masyarakat Buleleng ini sempat dilambungkan setinggi langit pada Pemilihan Gubernur Bali 2018 yang memenangkan Wayan Koster- Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) di mana salah satu program kerja yang dijanjikan adalah Bandara Internasional Bali Utara.

Sayangnya, saat Koster-Ace menjanjikan Bandara Internasional Bali Utara itu rampung di tahun 2024, program yang digagas paslon dengan motor penggerak utama PDI Perjuangan itu justru dimentahkan sendiri oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin, 16 Januari 2023.

Ketua Umum PDIP menolak rencana proyek pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Kabupaten Buleleng dan menyebut proyek itu tidak strategis dan hanya buang-buang duit.

“Waktu (rencana mau) dibangun lagi (bandara) di Buleleng, kan saya bilang keluarga besar saya di sana. Mau dibikin lapangan terbang, ngamuk saya. Saya panggil Pak Koster (Gubernur Bali Wayan Koster, red). Enak saja, aku bilang, hanya untuk ngehubungin pariwisata, enggak gitu,” tandas Megawati saat mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur.

Hadir langsung di Alun-Alun Kota Singaraja, Cawapres RI nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mendengarkan aspirasi agar pembangunan Bandara Bali Utara segera dirampungkan.

“Kami mohon izin menyampaikan beberapa unek-unek mewakili dari masyarakat Buleleng karena selama bertahun-tahun ini Buleleng hanya dijadikan komoditas politik. Dijanji-janjikan ini itu. Kami sangat timpang, Mas Gibran. Bali Utara dengan Bali Selatan sangat timpang. Orang datang ke Bali hanya ke Denpasar turun ke sekitarnya sudah karena akses kami dari Bandara Ngurah Rai itu jauh,” curhat salah seorang tokoh adat.

Selain Bandara Bali Utara, perwakilan masyarakat juga meminta agar pemanfaatan pintu masuk via Pelabuhan Buleleng dioptimalkan.

Menariknya, jika alternatif via udara dan pelabuhan tersebut mengalami kendala, masyarakat curhat kepada Gibran agar Ibu Kota Provinsi Bali dikembalikan ke Buleleng demi pemerataan pembangunan.
Merespons curhat rakyat yang merasa di-PHP oleh paslon Gubernur dan Wakil Gubernur PDIP, Gibran menjawab aspirasi-aspirasi tersebut dan mengatakan sudah memahami permasalahan ketimpangan di Bali.

Gibran berkomitmen menciptakan pemerataan pembangunan antara Bali Utara dan Bali Selatan jika dipercaya masyarakat Buleleng menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia berpasangan dengan Prabowo Subianto di posisi Presiden Republik Indonesia yang ditentukan Rabu, 14 Februari 2024 mendatang. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!