Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

DaerahPemerintahan

Baliho Ganjar-Mahfud Digeser, Bukan Dicopot

PJ Gubernur Bali dan Pangdam IX/Udayana Beri Klarifikasi

SESUAI SOP: Penjabat Gubernur Bali Inspektur Jenderal (Irjen) (Purn) Sang Made Mahendra Jaya bersama Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Mayjen TNI Harfendi, S.I.P, M.Sc. dan jajaran saat memberikan klarifikasi seputar isu pencopotan baliho Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ganjar Pranowo- Mahfud MD dalam kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Pulau Dewata, Bali, Selasa, 31 Oktober 2023.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Penjabat Gubernur Bali Inspektur Jenderal (Irjen) (Purn) Sang Made Mahendra Jaya merespons cepat “ricuh” yang berseliweran, khususnya di media sosial terkait pemberitaan media dan video terkait pencopotan alat peraga kampanye atau sosialisasi Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ganjar Pranowo- Mahfud MD dalam kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Pulau Dewata, Bali, Selasa, 31 Oktober 2023.

Sang Made Mahendra Jaya menegaskan bahwa alat sosialisasi menyongsong Pemilu Serentak 2024, khususnya Pilpres 2024 tersebut tidak dicopot, melainkan hanya digeser sementara demi menjaga estetika lokasi yang dikunjungi Presiden Jokowi.

“Menanggapi berita dan video adanya pencabutan alat sosialisasi pada saat kunjungan kenegaraan dapat saya tegaskan faktanya tidak demikian,” ujarnya, Selasa, 31 Oktober 2023.

“Alat sosialisasi berupa bendera, baliho banyak terpasang dan tersebar di Kota Denpasar sepanjang jalan di Batubulan sampai dengan mendekati tempat acara. Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali. Jadi dapat saya tegaskan di sini tidak ada maksud lain kecuali agar kegiatan dapat berjalan dengan nyaman. Terima kasih,” tegas Sang Made Mahendra Jaya.

Terkait keberadaan anggota TNI dan Polri dalam video yang tersebar luas sedang menurunkan baliho sosialisasi Ganjar-Mahfud, Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Mayjen TNI Harfendi, S.I.P, M.Sc menjelaskan sesuai Standar Operasional Prosedur alias SOP pengamanan RI 1, terdapat Danplek (komandan kompleks).

“Danplek-nya adalah Dandim dan Wadanplek-nya adalah Kapolres. Jadi mereka ke situ melaksanakan tugasnya sesuai dengan SOP pengamanan RI 1. Jadi demikian adanya,” tegas Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Mayjen TNI Harfendi, S.I.P, M.Sc.

“Semoga ini bisa meng-clear-kan permasalahan yang ada. Jadi tidak ada maksud lain. Terima kasih,” tutup Sang Made Mahendra Jaya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!