Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Pilih Mahfud MD, Megawati: Mudah Tersentuh oleh Penderitaan Rakyat

TAK BOLEH LUPA SEJARAH: Sosok Prof. Dr. Mahfud MD (kanan) yang diumumkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri sebagai pendamping Ganjar Pranowo (kiri) menyongsong Pilpres 2024.

 

JAKARTA, Balipolitika.com- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengajak rakyat Indonesia tidak melupakan sejarah saat mengumumkan nama Prof. Dr. Mahfud MD sebagai pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Rabu, 18 Oktober 2023.

“Tempat ini menjadi saksi ketika kekuasaan otoriter Orde Baru mencoba meluluhlantakkan Kantor Partai Demokrasi Indonesia, belum pakai perjuangan pada 27 Juli 1996. Rakyat Indonesia mengenang peristiwa itu sebagai sebuah tonggak penting demokratisasi di Indonesia. Melalui peristiwa itulah kekuatan arus bawah bersatu guna mengoreksi total praktik korupsi, kolusi, nepotisme atau yang pada waktu itu dikenal dengan (istilah) KKN,” ungkap Megawati Soekarnoputri mengenang sejarah Kantor DPP PDIP di Menteng, Jakarta Pusat.
Megawati Soekarnoputri menekankan dalam seluruh perenungannya, sosok pemimpin Indonesia tidak boleh membutakan diri terhadap sejarah.

“Tidak boleh juga melupakan semangat reformasi. Karena ketika ada reformasi itu kalau diingat itu bukan jalan-jalan lenggang kangkung, tapi itu pun sebuah peristiwa yang penuh dengan cucuran air mata darah. Lalu semangat juang yang luar biasa,” terangnya.

Sambung Megawati Soekarnoputri, dari sejarah kita belajar bahwa pemimpin harus lahir dari gemblengan lahir batin.

Pemimpin seperti ini ditempa keteguhannya, memiliki kesetiaan pada prinsip, kokoh pada jalan Pancasila, merakyat, visioner, dan memiliki kemampuan profesional.

“Setidaknya telah berprestasi dalam jabatan strategis di tingkat nasional dan memiliki pengalaman konkrit di pemerintahan. Ditinjau dari karakternya, pemimpin ini selalu bergelora jiwa kemanusiaannya. Hatinya mudah tersentuh oleh penderitaan rakyat. Semangat pemimpin seperti ini yang akan selalu berkobar-kobar justru ketika menghadapi tantangan. Sosok pemimpin ini digerakkan oleh nilai-nilai moral, etika, dan selalu satu antara kata dan perbuatan,” beber Presiden Kelima Republik Indonesia tersebut.

Berpegang pada kriteria tersebut, Megawati Soekarnoputri mengaku cukup lama melakukan analisa dan berdialektika dalam alam pikir tentang apa yang sedang dihadapi Indonesia; problematika apa yang sedang dihadapi bangsa ini.

“Oleh sebab itu, terhadap tugas konstitusi agar fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, misalnya, belum sepenuhnya dapat kita lakukan di dalam masalah kesehatan tentang pencegahan penyakit menular seperti TBC, demam berdarah, diare, dan sekarang yang sangat memprihatinkan adalah untuk upaya pencegahan stunting (balita pendek, red) masih menjadi pekerjaan rumah kita,” tandasnya.

Imbuh Megawati Soekarnoputri, pekerjaan rumah lain calon presiden dan wakil presiden periode berikutnya adalah memanfaatkan bonus demografi Indonesia mengingat waktu yang tersedia hanya 13 tahun ke depan.

Megawati Soekarnoputri menambahkan kita harus mulai memikirkan membuka jalan bagi anak-anak muda Indonesia mulai umur 16 tahun hingga sepuh di atas 60 tahun mendapat penghidupan yang layak.

Pada saat bersamaan, putri Presiden Pertama Indonesia itu mengaku mencermati seriusnya persoalan akibat liberalisasi politik dan perekonomian dan akhirnya berdampak pada meningkatnya kasus korupsi.

“Berbagai persoalan tersebut saya pikirkan dengan seksama sebagai latar belakang. Saya orang yang sudah punya pengalaman hidup dan politik yang cukup panjang. Jadi saya tidak begitu mudah bisa mengambil siapakah yang akan saya jadikan di kemudian hari sebagai pemimpin dari bangsa dan negara ini,” urainya.

Dengan nada rendah hati, Megawati Soekarnoputri pun mengaku menerima masukan dari seluruh ketua partai pengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Termasuk masukan para tokoh yang selanjutnya dikontemplasikan terkait sosok paling tepat pendamping Ganjar Pranowo.

“Hari ini, hari Rabu, 18 Oktober 2023, saya dengan mantap, kini saya telah mengambil keputusan, kesemuanya saya tujukan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Karena itulah dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim maka Calon Wakil Presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Prof. Dr. Mahfud MD,” tegas Megawati Soekarnoputri disambut antusias. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!