Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Wabup Ketut Suiasa Pimpin Rakor HLM TPID Kabupaten Badung

Badung Masuk Nominasi TPID Kab/Kota Berprestasi Kawasan Jawa-Bali

HLM: Wabup Ketut Suiasa saat Rapat Koordinasi HLM-TPID dan penyerahan Penghargaan kepada Kabupaten Badung yang terpilih sebagai Nominasi TPID Kab/Kota Berprestasi Kawasan Jawa-Bali di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Badung, Selasa 26 September 2023.

 

BADUNG, Balipolitika.com- Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa melaksanakan Rapat Koordinasi High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Badung (HLM-TPID) yang dilanjutkan dengan penyerahan Penghargaan kepada Kabupaten Badung yang terpilih sebagai Nominasi TPID Kab/Kota Berprestasi Kawasan Jawa-Bali bertempat di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Badung, Selasa 26 September 2023.

Turut hadir Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia  Provinsi Bali  Gusti Ayu Diah Utari, Asisten Perekonomian dan.Pembangunan IB. Gede Arjana, Dirut Perumda Pasar Giri Sedana, Kepala OPD terkait di lingkup Pemkab Badung, Perwakilan Bulog, Perwakilan BPS Kab. Badung, beserta Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Badung.

Wabup Suiasa dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Badung bersama jajaran TPID melaksanakan rapat High Level Meeting (HLM), yang telah dilakukan sekurang-kurangnya dalam waktu tiga (3) bulan dalam rangka melakukan evaluasi terhadap kondisi-kondisi ekonomi makro dan mikro di Kabupaten Badung, yang berdampak pada inflasi di daerah itu sendiri.

“Astungkara kita di Badung, dari sisi pertumbuhan ekonomi, maupun pengendalian inflasi, kita cukup baik, bahkan mencapai diatas target dari apa yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Dari berbagai faktor menyebabkan bahwa, Badung tidak lepas dari pengaruh kondisi global, sebab pengaruh kondisi global antara lain adalah masalah geopolitik secara global, maupun krisis energi dan pangan. Apalagi sekarang terjadi siklus iklim, yang terjadi penurunan dari segi ekonomi makro kita, maupun pertumbuhan ekonomi maupun inflasi kita. Secara prinsip dari pertumbuhan ekonomi kita masih dalam kondisi yang baik, walaupun terjadi hambatan, dari segi inflasi, kita dapat mengendalikan dengan baik,“ jelasnya.

Lebih lanjut Wabup Suiasa juga menjelaskan bahwa di Badung sudah dilakukannya persiapan secara sungguh-sungguh di tahun 2024.

Badung juga dijadikan percontohan Daerah TPID Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) secara mandiri.

”Kita di Badung akan dijadikan daerah IHK, secara mandiri di tahun 2024. Untuk itu, kita perlu mempersiapkan secara matang, dalam rangka menyiapkan upaya strategis kita, terutama kita membangun sinergitas dengan para komponen-komponen yang diajak secara bersama-sama dalam penanganan inflasi. Tidak hanya pada TPID saja, tetapi kita akan bersinergi kepada leading sektor, melakukan evaluasi terhadap penilaian indikator-indikator terhadap kondisi makro ekonomi. Kondisi kemampuan ekonomi masyarakat, sekaligus membangun sinergitas dengan BPS, Bulog, maupun Bank Indonesia perwakilan Bali. Secara internal kita benar-benar mampu membuat kebijakan yang memang nantinya kita akan menetapkan politik anggaran APBD, dalam rangka membuat kebijakan untuk mengoptimalkan APBD dalam menekan inflasi kedepan,” terangnya.

Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan IB. Gede Arjana menjelaskan TPID Kab/Kota se-Provinsi Bali dibentuk secara serentak pada tanggal 11 Februari 2015.

Pembentukan TPID Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali ini dikoordinir oleh TPID Provinsi Bali atas nama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.

Tugas TPID adalah mewujudkan inflasi yang rendah dan stabil sesuai sasaran target inflasi yang ditetapkan Menteri Keuangan RI.

“Tugas TPID Kabupaten Badung adalah menjaga kestabilan harga komponen bergejolak (volatile food) dan mendukung kestabilan harga komponen administered price komponen inflasi inti (core inflation). Berkenaan dengan evaluasi terdapat sembilan komoditas kebutuhan pokok dengan harga paling sering bergejolak yakni beras, cabai merah besar, bawang merah, telur ayam, daging ayam, sapi, babi dan ikan tongkol. BMKG memprediksi fenomena El Nino dan India Ocean (IOD) positif akan muncul bersamaan, serta semakin menguat pada semester II Tahun 2023. Kemunculan El Nino tersebut diperkirakan berdampak terhadap ketahanan pangan. Berkenaan dengan harga beras yang mengalami peningkatan sejak pertengahan bulan Agustus 2023. Upaya yang dilakukan adalah melakukan pemantauan ke distributor dan usaha penyosohan beras, serta mendorong Perumda Pasar dan Pangan MGS untuk meningkatkan kerja sama dengan petani dan usaha penyosoh beras agar mengoptimalkan pembelian gabah petani Badung,” ucapnya. (nik/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!