Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Bulan Bung Karno, Repdem Badung Lepas 14.000 Bibit Ikan di Subak Lepud Munduk

RAWAT AIR: Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung, I Nyoman Giri Prasta (kiri) dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Relawan Perjuangan Demokrasi (DPC Repdem) Kabupaten Badung, Ida Bagus Pada Kusuma lepas bibit ikan di Sungai Subak Lepud Munduk, Uma Sana, Desa Baha, Mengwi, Badung, Minggu, 12 Juni 2022.

 

BADUNG, Balipolitika.com- Hal spesial diwujudkan Dewan Pimpinan Cabang Relawan Perjuangan Demokrasi (DPC Repdem) Kabupaten Badung memaknai Bulan Bung Karno tahun 2022.

Organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menjadi wadah bagi kader muda partai untuk menyalurkan aspirasi dan intelektualitas ini melakukan penebaran benih ikan dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno Juni 2022 di Sungai Subak Lepud Munduk, Uma Sana, Desa Baha, Mengwi, Badung, Minggu, 12 Juni 2022.

Berlangsung di tengah persawahan, Bupati Badung sekaligus Ketua DPC PDIP Kabupaten Badung, I Nyoman Giri Prasta hadir langsung sekaligus menyambut baik inisiatif DPC Repdem yang menggelar penebaran benih ikan di Sungai Subak Lepud Munduk, Uma Sana, Desa Baha.

Ungkapnya tema yang dipilih DPC Repdem Kabupaten Badung, yakni “Membangun Peradaban Dunia” menegaskan bahwa masyarakat harus kuat bersama-sama agar bisa berdaulat di bidang politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.

“Inilah yang harus kita lakukan secara bersama-sama. Saya atas nama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung menghaturkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada pekaseh Subak Lepud Munduk, Uma Sana, Desa Baha, Mengwi karena sudah melestarikan dan menstanakan air di dalam tubuh kita. Sebagai wujud implementasinya adalah menebar benih ikan hari ini,” ucap Giri Prasta.

Berbicara tentang penebaran benih ikan, ungkap Giri Prasta sejatinya yang lebih penting adalah upaya memelihara air. “Terima kasih kepada krama Subak Lepud Munduk, Uma Sana, Desa Baha, Mengwi yang sudah mampu menjaga air sebagai sumber irigasi. Inilah apresiasi kami di PDI Perjuangan melalui Relawan Perjuangan Demokrasi (DPC Repdem) Kabupaten Badung,” tegasnya.

Badung ke depan, tegas Giri Prasta harus mengembangkan sistem pertanian organik. Badung tidak bicara tentang kuantitas pertanian, tapi kualitas. Giri Prasta juga akan melakukan segala cara agar petani milenial tumbuh subur di Badung. Mensejahterakan petani dan memberikan pemahaman bahwa sektor pertanian sangat menjanjikan akan digalakkan dalam rangka mewujudkan regenerasi petani di Badung yang otomatis akan memilihara subak dan sumber mata air secara berkesinambungan.

Di sisi lain, Ketua DPC Repdem Kabupaten Badung, Ida Bagus Pada Kusuma menjelaskan Desa Baha dipilih sebagai lokasi penebaran 14.000 benih ikan karena merupakan desa perjuangan, desa pertahanan, dan desa yang penuh dengan cerita sejarah.

“Semoga dengan peringatan Bulan Bung Karno ini kebangkitan dan perjuangan kita akan lebih kuat. Apa yang kita harapkan bersama bisa terwujud karena tujuan kita bersama belum selesai,” ucap politisi asal Griya Pada, Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Badung yang menerima mandat memegang pucuk pimpinan Relawan Perjuangan Demokrasi Kabupaten Badung sejak 31 Agustus 2020.

Melihat sejumlah pertimbangan, imbuhnya Repdem Badung menitikberatkan penebaran benih ikan lele dan mujair di Desa Baha sekaligus mempertimbangkan kultur sejarah Desa Baha. “Semoga melalui penebaran benih ikan ini kita bisa maju, kita bisa bersama, mencapai apa yang kita harapkan bersama. Merdeka, merdeka, merdeka,” teriak Ida Bagus Pada Kusuma yang diikuti oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung, I Nyoman Giri Prasta dan jajaran serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Lebih lanjut, Ida Bagus Pada Kusuma mengajak seluruh masyarakat, khususnya yang dilewati aliran Subak Lepud Munduk, Uma Sana, Desa Baha, Mengwi untuk bersama-sama memelihara ikan. Demi kepentingan bersama sekaligus pemenuhan gizi masyarakat ungkapnya benih ikan air tawar yang ditebar jangan ditangkap melainkan diberikan hidup liar di sungai.

Demi kepentingan bersama, masyarakat juga dilarang menyetrum apalagi meracun ikan di sungai dengan potas. Selain membunuh ikan-ikan kecil, tegasnya kandungan racun pada potas berbahaya bagi si pengonsumsi ikan.

“Mari jaga kelangsungan hidup ikan-ikan ini sehingga kelak bisa mendatangkan manfaat, khususnya pemenuhan gizi sehari-hari. Setelah ikan-ikan ini besar silakan dipancing dan dikonsumsi,” tegas Ida Bagus Pada Kusuma dalam acara yang juga dihadiri anggota DPRD Badung, I Made Ponda Wirawan, Kadis Perikanan Badung, I Nyoman Suardana, Camat Mengwi, I Nyoman Suhartana, Bendesa Adat, Perbekel, pekaseh, sekehe teruna-teruni, dan sejumlah undangan lain. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!