Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Duit Melasti Transparan, Terobosan Disel Hasil Paruman Adat

KEPUTUSAN BERSAMA: Pengelola Kawasan Pantai Melasti, Wayan Karnawa mengatakan semua terobosan, keputusan, dan langkah-langkah yang diambil Disel Astawa berkenaan dengan Desa Adat Ungasan seluruhnya merupakan hasil paruman adat.   

 

KUTA SELATAN, Balipolitika.com- Tak hanya Ketua Forum Masyarakat Ungasan, Ketut Juliana yang bersikap merespons pengaduan masyarakat dengan terlapor Jero Bendesa Adat Ungasan, I Wayan Disel Astawa. Ditemui usai mengikuti paruman adat di Wantilan Dirgha Labha, Ungasan, Kamis (24/3/2022), Pengelola Kawasan Pantai Melasti, Wayan Karnawa mengatakan semua terobosan, keputusan, dan langkah-langkah yang diambil Disel Astawa berkenaan dengan Desa Adat Ungasan seluruhnya merupakan hasil paruman adat.   

Terang Karnawa Desa Wisata Ungasan melalui pengembangan potensi desa adat berupa Pantai Melasti Ungasan mendapat status sebagai daya tarik wisata (DTW) berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor 4 Tahun 2018 tanggal 1 Februari 2018 tentang Penetapan Kawasan Pantai Melasti, Pancoran Solas Taman Mumbul, dan Water Blow Peninsula Nusa Dua sebagai Daya Tarik Wisata (DTW). Berbekal status DTW ini, Desa Adat Ungasan terus berbenah hingga sejauh ini berhasil menciptakan sejumlah spot new paradise alias spot surga di Pantai Melasti. Status DTW ini juga memberikan kesempatan pengembangan atraksi dan daya tarik wisata di Pantai Melasti terutama untuk memenuhi aspek-aspek dasar yang diinginkan pengunjung.

Berbekal status DTW inilah Pantai Melasti ditata sedemikian rupa untuk membangkitkan perekonomian Desa Adat Ungasan. Saat ini, yang paling menonjol adalah pemasukan Pantai Melasti diprioritaskan untuk menghidupkan kembali LPD Desa Adat Ungasan yang dirundung masalah. 

“Kalau saya lihat penghasilan Pantai Melasti semuanya masuk ke desa adat. Tidak ada yang masuk ke rekening pribadi. Kami mempertanggungjawabkan keuangan kawasan Pantai Melasti setiap bulan. Bahkan kami juga memiliki laporan harian yang tiap hari dibagikan secara transparan kepada prajuru desa. Setiap tahun dilaporkan pula oleh desa adat ke krama desa. Kami juga merancang rencana anggaran kerja,” ungkapnya. (tim/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!