Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Siaga BencanaSosial

Saluran Irigasi Meluap, 60 KK Kebanjiran

AYO MENANAM: Sebanyak 60 KK yang tinggal di Desa Bulubrangsi dan Desa Gedog, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) 40-60 sentimeter, Selasa (1/3/2022).

 

LAMONGAN, Balipolitika.com – Sebanyak 60 KK yang tinggal di Desa Bulubrangsi dan Desa Gedog, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) 40-60 sentimeter, Selasa (1/3).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan mengatakan, peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sehingga menyebabkan kenaikan debit air di waduk Jajong yang tak berpintu dam. Volume air yang besar mengakibatkan luapan di sepanjang aliran irigasi yang terdapat di Desa Godog dan mengarah ke Desa Bulubrangsi sampai dengan kali Banayar dan Sungai Pajang, hingga bermuara di Sungai Bengawan Solo.

Dari peristiwa itu, sebanyak 60 unit rumah terendam banjir termasuk lahan pertanian seluas 25 hektar. Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa, namun banjir telah membuat aktivitas dan mobilitas warga menjadi terkendala.

BPBD Kabupaten Lamongan bersama instansi terkait telah berada di lokasi guna melakukan kaji cepat dan pendataan terkait dengan dampak yang ditimbulkan.

Kondisi mutakhir yang dilaporkan hingga Selasa (1/3) pukul 11.00 WIB, permukiman warga dan jalan desa masih terendam air, namun TMA sudah berangsur-angsur surut.

Kendati TMA banjir telah mengalami penurunan, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Lamongan hingga Kamis (3/3), menurut informasi peringatan dini cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Menyikapi hal tersebut, maka BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Upaya seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkesinambungan. (dah/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!