FINAL: Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Badung Puspa Negara menyampaikan, bahwa hasil evaluasi dari Gubernur Bali bersifat final, sehingga Pemerintah Kabupaten Badung siap melakukan suatu terobosan-terobosan.
MANGUPURA, Balipolitika.com- APBD Kabupaten Badung diprediksi mengalami defisit sebesar Rp3,4 Triliun, pada tahun 2024.
Prediksi defisit atau kekurangan anggaran diungkapkan Pj Sekda Badung Ida Bagus Surya Suamba selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Badung sesuai hasil evaluasi Gubernur Bali.
Disampaikan, bahwa realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Badung sampai dengan bulan Juli tahun 2024 sebesar Rp 3,9 Trilyun.
Berdasarkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sampai dengan bulan Juli tahun 2024, maka diprediksi realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Badung tahun 2024 sebesar Rp 6,7 Trilyun.
Oleh karena itu, Pemkab Badung diperkirakan akan mengalami Defisit Anggaran sampai akhir tahun 2024 sebesar Rp 3,4 Trilyun.
“Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Badung tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 8 tahun 2023 tentang APBD Tahun Anggaran 2024, besaran APBD Badung adalah Rp 10,2 Trilyun,” terangnya.
Pasalnya, hal tersebut bakal berpotensi tidak mencapai dari target Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau mengalami Defisit Rp 3,496 Trilyun.
“Data-data yang ada dari kita, diproyeksikan atau dinilai oleh Provinsi bahwa kita tidak akan mampu mencapai sesuai yang kita akan rencanakan,” paparnya.
Selanjutnya, disebutkan kenaikan sebesar Rp 3,6 Trilyun atau 64 persen diproyeksikan ditopang oleh beberapa potensi di tahun 2024, diantaranya target kunjungan wisatawan sebanyak 7 juta orang.
“Di sini berdasarkan hasil survei dan data dari BAP bahwa telah ada 7 juta wisatawan yang sampai dengan akhir tahun 2024 akan datang melalui Angkasa Pura, sehingga dari proyeksi ini ada pendapatan sebesar Rp 630 Milyar per bulan,” paparnya.
Kemudian, lanjutnya data BPS menyebutkan spending money wisata mancanegara dalam satu kunjungan menghabiskan rata-rata uang dalam rupiah dengan rincian total spending money total di Bali Rp 3.900.000 per wisatawan.
Defisit ini diperkirakan terjadi, karena APBD lebih menekankan Belanja Hibah yang terus naik menjadi Rp 2,5 Trilyun dari PAD senilai Rp 10,2 Trilyun.
Menurutnya, hal tersebut dinilai sulit akan tercapai, lantaran adanya proyeksi penagihan diperoleh dari rasio penagihan tahun 2023 sebesar 40 persen dari piutang tahun 2023 dengan kategori lancar, kurang lancar dan ragu-ragu.
“Pada tahun 2024 dinaikkan menjadi 50 persen, sehingga menjadi sebesar Rp 214 Milyar,” terang Surya Suamba.
Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Badung Puspa Negara menyampaikan, bahwa hasil evaluasi dari Gubernur Bali bersifat final, sehingga Pemerintah Kabupaten Badung siap melakukan suatu terobosan-terobosan, untuk meningkatkan dan mencarikan nilai defisit serta siap untuk menyelesaikan dan mengawal APBD hasil verifikasi dari Gubernur Bali.
“Menurut saya, pandangan yang perlu diselaraskan adalah dana lain-lain pendapatan sah yang belum masuk, ada hitungan yang belum akurat terkait PHR atas kunjungan wisatawan yang hanya menghitung wisman, sementara wisatawan domestik belum dihitung. Kalau ada defisit, harus ada inovasi, produktivitas dan formulasi program pendapatan yang nyata, belanja perlu diefisiensikan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga belum menyetujui untuk menambal defisit, jika pajak dinaikkan, justru lebih mengedepankan akurasi dan presisi penagihan PHR berbasis online dan melakukan produktivitas tenaga P3K yang melimpah, untuk didistribusikan di seluruh sektor sumber PHR sebagai inputer data PHR.
“Jika hal tersebut dilakukan, diyakini bakal ada penambahan PAD yang signifikan,” tambahnya.
Namun, lanjutnya opsi kenaikan pajak itu tidak disetujui, karena hal tersebut akan sangat memberatkan ekonomi masyarakat yang baru saja pulih, pasca pandemi Covid-19.
“Intinya, wacana defisit ini menunjukkan tanda Alert!! bahwa Pemerintah, dalam hal ini TAPD mulai harus berhati-hati, cermat dan teliti dalam mengelola serta mengesekusi anggaran Rakyat Badung,” pungkasnya.(bp/luc/ken).