“Segmen UMKM merupakan salah satu motor penggerak terpenting bagi Bank Bukopin yang memfokuskan bisnisnya pada segmen ritel.”
Eko Rachmansyah Gindo
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk.
Denpasar (BaliPolitika.Com) – Bank Bukopin tegaskan rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum telah memenuhi ketentuan regulator sesuai profil risiko. Per posisi laporan Desember 2019 audited dan Maret 2020, rasio KPMM Bank Bukopin berada di posisi 12,59 persen. Hal ini menunjukkan Bank Bukopin sudah memenuhi ketentuan regulator tentang Kecukupan Penyediaan Modal Minimum. Selain itu, untuk meningkatkan permodalan Bank Bukopin, para pemegang saham utama sepakat memperkuat permodalan melalui right issue. Komitmen ini diharapkan dapat direalisasikan pada Juni 2020.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Eko Rachmansyah Gindo mengatakan, proses right issue yang diajukan telah sampai pada proses registrasi tahap 4 dan menunggu pernyataan efektif dari OJK. Dari aksi korporasi ini, perseroan berharap akan memperkuat struktur permodalan untuk bisa menghadapi tantangan dan rencana bisnis ke depan. Komitmen yang ditunjukkan oleh dua pemegang saham utama tersebut menunjukkan bahwa para pemegang saham utama senantiasa mendukung Bank Bukopin. Baik dari sisi likuiditas maupun aktivitas perseroan, guna meningkatkan volume bisnis. Eko menambahkan, komitmen yang ditunjukkan oleh pemegang saham utama tidak lepas dari performa dan fokus bisnis Bank Bukopin yang konsisten dan terarah.
Hal ini merujuk pada konsistensi Bank Bukopin dalam hal penyaluran kredit UMKM. Per Desember 2019, di antara 21 bank dengan aset terbesar di tanah air, dengan komposisi kredit UMKM sebesar 57,4 persen, Bank Bukopin menjadi bank dengan porsi kredit UMKM terbesar. Dua bank pada peringkat di bawahnya memiliki porsi kredit UMKM sebesar 48,4 persen dan 24,9 persen. Mempertahankan konsistensi, per Maret 2020, Bank Bukopin tetap mempertahankan porsi terbesar penyaluran kredit UMKM dengan rasio penyaluran kredit UMKM sebesar 55,7 persen dari 7 bank dengan aset terbesar yang telah memaparkan laporan keuangan periode Maret 2020.
“Segmen UMKM merupakan salah satu motor penggerak terpenting bagi Bank Bukopin yang memfokuskan bisnisnya pada segmen ritel,” ungkap Eko Rachmansyah Gindo.
Ke depan, Eko optimistis Bank Bukopin akan terus konsisten mendukung pengembangan bisnis pada segmen UMKM di Indonesia. Pasalnya, segmen ini mempunyai peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. UMKM berperan penting sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja serta terbukti kuat menghadapi krisis.
Ekspansi kredit Bank Bukopin pada segmen UMKM difokuskan pada pembiayaan kredit produktif di segmen-segmen unggulan. Untuk meningkatkan daya saing, Bank Bukopin terus melakukan inovasi produk pembiayaan yang fokus dan tepat penggunaanya. Contohnya produk Flexy Bill, Flexy Gas, dan Flexy Health. Dalam hal percepatan proses bisnis, Bank Bukopin memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan simplifikasi proses.