Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

ADAT DAN BUDAYA

Hari Baik Hindu Saat Para Dewa & Roh Leluhur Turun ke Dunia

Semua Tertuang Dalam Kitab Sundarigama

Ilustrasi Pixabay – Dalam kitab Sundarigama tertera dengan jelas, bahwa di Hindu juga mengenal hari baik dan buruk. Di mana para dewa dan roh leluhur turun ke dunia. 

 

BALI, Balipolitika.com – Umat Hindu mengenal hari baik dan buruk, sejak turun temurun dari leluhur. Hal ini tertera dengan jelas dalam Alih Aksara Alih Bahasa dan Kajian Lontar Sundarigama.

Ihwal hari baik dalam kepercayaan Hindu, untuk melaksanakan upacara yadnya. Sebab tatkala hari baik tiba, maka orang memercayai sebagai hari suci bagi para dewa ataupun roh leluhur turun ke dunia.

Menyucikan diri dan melakukan yoga semadi. Serta memberikan anugerah kepada segenap mahluk hidup, di muka bumi ini.

Agar senantiasa dalam keadaan selamat dan sejahtera. Hal ini pun secara turun temurun telah menjadi pakem kepercayaan di Bali. Dan hingga saat ini, tetap berjalan dari generasi ke generasi.

Menurut tradisi masyarakat Bali, waktu sakral itu atau tempus sacrum. Datang pada saat-saat masa peralihan. Sekaligus juga masa peralihan ini, sebagai saat-saat paling berbahaya dan rawan.

Sehingga dalam menghadapi waktu yang akan berakhir, dan waktu yang akan datang. Masyarakat Hindu Bali telah mengetahui bagaimana cara menghadapinya.

Tindakan yang dilakukan masyarakat Hindu Bali dalam menghadapi peralihan waktu adalah dengan mengadakan rangkaian upacara sebagai wujud rasa syukur kepada waktu lampau. Dan memohon perlindungan serta keselamatan untuk masa yang akan datang.

Istilah Sundarigama, berasal dari dua kata. Yakni Sunar dan Agama. Artinya tuntunan pelaksanaan upacara agama Hindu. Yang di dalamnya menjelaskan tentang petunjuk bagaimana tatacara Widhiwidana oleh umat pada waktu-waktu tertentu.

Teks Sundarigama sendiri, konon muncul pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong di Gelgel. Ketika beliau bersama penasehat spiritual dan keagamaan kerajaan. Yakni Danghyang Dwijendra.

Kemudian penjelasan dalam naskah lontar Sundarigama dari Gria Gede Banjarangkan Klungkung, bahwa istilah Sundarigama berasal dari kata Sundar.

Ini berarti silih atau penerangan. Ihwal kata Gama, dalam kamus besar Bahasa Bali berarti agama.

Sehingga kesimpulannya, bahwa Sundarigama adalah penyuluhan atau penerangan sempurna tentang ajaran suci.

Ruang dan waktu ini sebagai daya kekuatan misterius dan maha besar. Yang menguasai apa saja dan mengatur serta menentukan. Tidak hanya hidup manusia yang fana. Tetapi juga hidup dewa-dewi.

Sundarigama kemudian sebagai kitab penerang sempurna tentang ajaran suci. Sebab lontar ini memuat aturan-aturan tradisional yang suci, dalam rangka pelaksanaan ibadat. Persembahan dan tindak keagamaan dalam masyarakat Hindu Bali.

Sehingga ketika hari baik tiba, manusia termasuk hewan dan tumbuhan wajib melakukan balas budi atau terimakasih.

Terhadap kebaikan para dewa, dalam bentuk mempersembahkan sesajen sesuai dengan kemampuan. Hal inilah yang menyebabkan adanya upacara agama atau yang lazim terkenal kini sebagai yadnya menurut Hindu Bali.

Sesuai dengan kodratinya sebagai teks ajaran suci. Yang berpangkal pada penghormatan hari-hari tertentu sebagai hari suci.

Teks Sundarigama mengungkapkan hari suci bagi umat Hindu Bali. Yang berdasarkan perhitungan bulan, wuku, Pancawara dan Saptawara.

Wuku ialah pekan yang terdiri atas 30 satuan mulai dari Sinta sampai Watugunung. Sedangkan Pancawara adalah satuan hari, yang terdiri dari lima hari.

Yakni Umanis, Pahing, Pon, Wage, Kliwon. Kemudian Saptawara, adalah satuan hari. Terdiri dari 7 hari, yaitu Redite, Soma, Anggara, Budha, Wrespati, Sukra dan Saniscara.

Ada pula waktu peralihan. Waktu sakral atau hari suci yang terhitung menurut perhitungan terbit dan tenggelamnya bulan adalah Purnama dan Tilem. Keduanya sebagai waktu sakral karena merupakan waktu peralihan. (BP/OKA)


Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!