Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Bali Ditinggal Turis Australia, Gus Adhi: Kita Harus Berbenah

IDOLA ANAK MUDA: Caleg DPR RI nomor urut 4 Partai Golkar Bali yang juga anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, M.H. saat berfoto bersama kaum milenial yang kagum atas pemikiran-pemikirannya yang progresif.

 

BADUNG, Balipolitika.com- Hilirisasi dari semua aktivitas pembangunan di Bali adalah pariwisata. 

Buktinya, tanpa aktivitas pariwisata di masa pandemi Covid-19, perekonomian Provinsi Bali terjun bebas.

Namun, dalam posisi menyandang status sebagai destinasi pariwisata internasional ternama, sejumlah tantangan berat kini dihadapi Pulau Dewata. 

Salah satu sorotan dunia internasional adalah tingkat kemacetan parah yang membuat para wisatawan internasional tidak nyaman. 

Data Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali menunjukkan dari Januari hingga 26 Desember 2023 sebanyak 5,2 juta orang wisatawan asing berlibur ke Bali. 

Dalam rentang yang sama, Bali dikunjungi sebanyak 9,4 juta wisatawan domestik. 

Lonjakan ini memang berbuah manis untuk bisnis dan ekonomi lokal, namun di sisi lain, anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Golongan Karya (Golkar), Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, M.H. mengingatkan bahwa tingkat kenyamanan wisatawan menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan seluruh stakeholder dunia pariwisata Bali, baik dari pihak pemerintah maupun swasta. 

Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, M.H. menyebut pemberitaan negatif terkait kemacetan horor di Tol Bali Mandara pada Jumat, 29 Desember 2023 hingga sejumlah wisatawan asing terpaksa turun dari mobil dan berjalan kaki ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai agar tidak ketinggalan pesawat harus diakui telah mencoreng citra pariwisata Bali. 

Tanda-tanda industri pariwisata Bali yang “berkualitas” sedang tidak baik-baik saja, ungkap politisi asli Desa Kerobokan, Badung kelahiran, 14 Februari 1970 itu tersaji dalam data terbaru grup Expedia yang dipublikasikan The Australian.

Survei tersebut menunjukkan bahwa posisi Bali sebagai destinasi musim panas paling diminati turis Australia telah digeser oleh Tokyo, Jepang. 

“Bali kini bertengger ke peringkat dua, disusul Singapura di peringkat tiga. Osaka dan Kyoto masuk lima besar daftar tersebut. Sebelumnya Bali selalu bersaing ketat dengan Fiji dan Hawaii dan Bali sering menduduki peringkat pertama. Artinya, Bali sudah mulai ditinggalkan wisatawan asing dan itu pasti ada penyebabnya,” terang Gus Adhi- sapaan akrab Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, M.H. diwawancarai di kediamannya di pengujung tahun 2023. 

Berdasarkan data pembanding lain, yakni hasil survei Tourism and Transport Forum Australia (TTF) yang dirilis pada Kamis 14 Desember 2023, Gus Adhi membeberkan bahwa negara tujuan teratas paling diminati wisatawan Australia untuk liburan musim panas adalah Selandia Baru disusul Eropa, Jepang, Thailand, Singapura, Malaysia, dan selanjutnya Indonesia.

“Hanya empat persen dari turis Australia yang memilih Indonesia dan Bali sebagai destinasi berlibur. Sementara 17 persen memilih bepergian ke Selandia Baru, 16 persen ke Eropa, dan 10 persen ke Jepang. Tahun lalu, Bali menduduki peringkat ketiga dalam survei TTF pada Desember 2023 yang menanyakan rencana perjalanan warga Australia dalam 12 bulan ke depan. Artinya seiring perjalanan waktu jika kita tidak berbenah, Bali akan semakin ditinggalkan wisatawan mancanegara. Lebih-lebih kemacetan di Tol Bali Mandara beberapa waktu lalu benar-benar memukul Bali,” terang Caleg DPR RI nomor urut 4 dari Partai Golkar tersebut. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!