Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Good Bye Jokowi

SELAMAT TINGGAL: Eks Tim Kampanye Nasional Jokowi- Kyai Haji Ma’ruf Amin, I Gusti Putu Artha.

 

Saya pernah mengaguminya. Tatkala periode pertama ia amat menjanjikan. Lalu saya pun masuk tim kampanyenya, membantu Jokowi dua periode.

Namun tanda-tanda “aji mumpung” dan syahwat kekuasaan Jokowi mulai terbaca. Tatkala Gibran mendadak didapuk jadi walikota. Lalu Bobby menantunya juga. Padahal keduanya amat hijau rekam jejak dan pengalaman sosial politiknya. Tak berdarah-darah dan berkeringat dari bawah.

Lalu, isu tiga periode bergulir. Isu pemilu mundur bergulir. Lingkaran istana yang menyetujui isu ini. Saya masih belum peka. Setelah Kaesang jadi Ketum PSI dalam tempo dua hari sejak jadi kader, saya mulai tersentak. Jokowi tak beres. Aji mumpung dan syahwat kekuasaannya telah melupakan akal sehat, etika politik, kepatutan, dan kemanfaatan.

Saya mulai geleng-geleng kepala ketika Gibran dibiarkan jadi bacawapres. Jokowi yang bukan siapa-siapa kini berubah jadi malin kundang, nafsu kekuasaan berlebihan, aji mumpung dan sejenisnya. Bagi saya, jabatan cawapres bukanlah jabatan sembarangan yang juga tak bisa dimajukan orang sembarangan.

Mengapa Jokowi lupa diri? Saya mencoba membacanya bahwa ia sedang menyiapkan diri agar “selamat” setelah lengser.

Berbagai mega proyek super cepat yang digarapnya potensial bermasalah dari sisi hukum dan penggunaan keuangan negara.

Ia mungkin sedang mencari perlindungan dan Prabowo memberikan perlindungan itu.

Lebih-lebih ia mungkin selama ini amat gerah diperlakukan tak pantas dalam berbagai forum oleh Megawati.

Tapi apapun itu, buat saya langkah Jokowi ini tak jadi teladan bagi aktivis pergerakan reformasi.

Jokowi tak menjadi teladan soal kepatutan mengedepankan kepentingan bangsa dibandingkan keluarga.

Jokowi tak menjadi teladan soal berterima kasih kepada PDI Perjuangan yang membesarkannya.

Di akhir jabatannya, Jokowi andil menghancurkan hukum dan melumpuhkan KPK plus MK.

“Good bye” Jokowi. Saya tak lagi jadi pemujamu! (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!