Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

POLRI

Cegah Radikalisme dan Terorisme, Densus 88 Sambangi PHDI Bali

SOSIALISASI: Delegasi Densus 88 Mabes Polri dipimpin Kasat Gagwil Bali Kombes Pol I Ketut Widiarto, SH, MH hadir bersama I Made Palguna, S.I.K.M.Si (Kasubdit), IPDA Hadi Nata, K. SH, MH (Katida Idensos), Briptu Dewa Gede, SH (ADC Kasatgaswil Bali), Bripda MuhammadChana, E.P (anggota), dan Bripda Almaz R.S.P (anggota) disambut hangat jajaran pengurus PHDI Bali, Selasa, 5 September 2023.

 

DENPASAR, Balipolitika.com Utusan Densus 88 Mabes Polri sambangi Sekretariat Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali, Selasa, 5 September 2023.

Delegasi Densus 88 Mabes Polri dipimpin Kasat Gagwil Bali Kombes Pol I Ketut Widiarto, SH, MH hadir bersama I Made Palguna, S.I.K.M.Si (Kasubdit), IPDA Hadi Nata, K. SH, MH (Katida Idensos), Briptu Dewa Gede, SH (ADC Kasatgaswil Bali), Bripda MuhammadChana, E.P (anggota), dan Bripda Almaz R.S.P (anggota).

Para tamu istimewa ini diterima jajaran pengurus PHDI Bali, yakni Nyoman Kenak, SH (Ketua), Putu Wirata Dwikora, SH (Sekretaris), para Wakil Ketua PHDI Bali yang terdiri atas Wayan Sukayasa, SH, Nyoman Patra, SH, Iwan Pranajaya, SH, Suastika Ekasana, SH, M.Ag, Aribudi Dwikayana, Made Raka Suarna, SH, Made Suarta, SE, MPhil, didampingi Ketut Artana, SH, MH (Tim Hukum PHDI), dan perwakilan Paruman Walaka I Ketut Wartayasa, M.Ag.

Delegasi Densus 88 Mabes Polri sangat mengapresiasi penerimaan oleh jajaran Pengurus PHDI Bali, selain melayani umat Hindu lainnya setiap harinya.

Sebagaimana diketahui, Densus 88 dibentuk paska Tragedi Bom Bali I, 12 Oktober 2002. Selain bahu-membahu dengan masyarakat se-Indonesia, keberadaannya saling melengkapi dengan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), maupun kesatuan-kesatuan khusus lainnya.

Kombes Pol Ketut Widiarto menyampaikan dengan personil yang terbatas, Densus 88 sangat terbantu dalam melaksanakan tugas atas informasi yang disampaikan masyarakat, termasuk melalui lembaga umat seperti PHDI Bali dan jajaran.

Nyoman Kenak dan jajaran PHDI Bali menyambut baik kunjungan Densus Antiteror Mabes Polri. Lebih-lebih karena Bali pernah mengalami dua kali teror bom yang sangat mematikan secara psikologis dan menimbulkan dampak ekonomi-pariwisata yang luar biasa serta memerlukan beberapa tahun untuk pemulihannya. Utamanya sejak adanya letusan bom tahun 2002 dan 2005 yang merenggut banyak korban jiwa.

Densus 88 mengajak jajaran kepengurusan PHDI Bali sampai PHDI Kabupaten/Kota, PHDI Kecamatan sampai PHDI Desa se-Bali, tetap waspada terhadap ciri-ciri kelompok radikal yang berpotensi melakukan teror.

Di antaranya dengan ledakan bom berakar dari pemberontakan semasa Orde Lama yang bercita-cita mendirikan negara berbasis agama dan menyatakan Pancasila dan juga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Versi teroris ini bertentangan dengan agama; disebut sebagai thogut; dipimpin orang kafir dan harus mereka lawan.

Dijelaskan pula bahwa Bali menjadi salah satu target sehingga tetap harus waspada di semua jajaran, tidak terlepas dari fakta empirik telah terjadi dua kali bom di Bali.

Belakangan juga adanya informasi intelejen tentang orang-orang yang dibaiat untuk melawan negaranya, yakni Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Posisi bahwa Bali harus ekstra waspada ini salah satunya tercatat dari pemberitaan media Kompas.com.

Tak hanya terkena serangan dua kali bom pada 2002 dan 2005, sampai sekarang pun Bali mesti tetap waspada terhadap serangan-serangan teror dari kelompok teroris yang menggunakan teror sebagai alat perjuangan untuk cita-cita negara berbasis ideologi radikal tertentu.

Di tahun 2020, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang tersangka teroris berinisial RB (27) di Denpasar, Bali, pada 23 Juli 2020.

Disebutkan bahwa RB merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono menuturkan waktu itu, RB yang sehari-hari berprofesi sebagai wiraswasta, aktif membagikan konten bermuatan radikalisme.

Pada tahun 2017 sampai sekarang, aktif membagikan konten-konten radikal seperti, membagikan video tentang ISIS, Aman Abdurrahman, tutorial pembuatan bom, dan lain-lain, melalui media sosial, Telegram dan Facebook.

Kemudian, RB juga kedapatan memiliki senjata tajam jenis katana pada 2019. Lalu, menurut Awi, RB sudah memiliki niat untuk melakukan serangan teror.

PHDI dan masyarakat Bali sangat berharap, potensi radikalisme dan terorisme semaksimal mungkin bisa dicegah bersama Densus 88, dengan deteksi dini yang melibatkan berbagai komponen, sesuai bidang tugas masing-masing.

“Densus 88 semakin dipercaya sudah memiliki kemampuan yang semakin baik, bersingergi dengan badan-badan khusus keamanan negara lainnya,” unkap Nyoman Kenak. (bp)

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!