Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PuisiSastra

PUISI-PUISI SAPTO WARDOYO

Ilustrasi: Gede Gunada

 

SAJAK BERANGKAT KERJA

waktu adalah desing peluru
dan kitalah para serdadu
yang diancam maut
dari sisi kiri, sisi kanan
depan ataupun belakang

sebagai apakah dirimu
ketika pergi meninggalkan
pintu?
selain sebagai rasa lapar
yang mengembara, menyusuri
setiap lekuk tubuh kota

sudah kunyalakan keyakinan
dan mantra-mantra di hening
malam, katamu
lalu kau tersenyum pada pagi
tanpa rasa takut pada cahaya
matahari

tapi ketika ia semakin meninggi
kau baru memahami
matahari adalah ujung cemeti
harapan adalah ujung belati
dan di tubuhmu
waktu adalah desing peluru

Bekasi, 2023

 

SAJAK PULANG KERJA

setelah pintu, ada sedikit waktu
dan sebuah bangku yang menunggu
di tubuhnya
jejak matahari masih menyala
atau terkadang aroma hujan
tapi segala gemuruh telah dipadamkan
sejenak menjadi sunyi di pekarangan

di sebuah bangku, ia memeluk sedikit
waktu
lalu sibuk bertengkar dengan usia
ketika tembok-tembok kusam itu
kembali menyuguhkan sisa perjalanan
yang masih harus dituntaskan
dengan mata yang mulai samar
dan tubuh yang penuh dengan memar

setelah bertanya tentang anak-anaknya
dilepasnya sedikit waktu
sebelum beranjak mengguyur penat
yang mengembara di sekujur tubuhnya
dan di pekarangan
senja telah benar-benar padam
doa-doa mulai bertalu, dikumandangkan!

Bekasi, 2023

 

SAJAK ORANG TUA

pagi ketika terjaga
tangannya selalu meraba-raba
mencari sebuah kacamata
untuk menatap jam dinding
dan mendengar detaknya
yang semakin fana

pada sebuah cermin
ia menatap wajahnya
membaca jejak usia
yang serupa belantara
dan di telinganya
sunyi itu kembali bersuara
aku menunggumu
: kapan tiba?

Bekasi, 2022-2023

 

BIODATA

Sapto Wardoyo, senang menulis baik cerpen ataupun puisi. Karya-karyanya hingga saat ini tayang di berbagai media, baik cetak ataupun daring. Seperti, koran Pikiran Rakyat, koran Rakyat Sumbar, Harian Nusa Bali, koran Pos Bali, harian Bhirawa, BMR Fox, SastraMedia, Bali Politika, MGRIB.ID, Barisan.co, majalah Elipsis, majalah semesta Seni dan juga tergabung dalam beberapa antologi bersama. Tinggal di Bekasi.

 

Gede Gunada lahir di Desa Ababi, Karangasem, Bali, 11 April 1979. Ia menempuh pendidikan seni di SMSR Negeri Denpasar. Sejak 1995 ia banyak terlibat dalam pameran bersama, antara lain: Pameran Kelompok Komunitas Lempuyang di Hilton Hotel, Surabaya (1999), Pameran “Sensitive” Komunitas Lempuyang di Danes Art Veranda, Denpasar (2006). Ia pernah meraih penghargaan Karya Lukis Terbaik 2002 dalam Lomba Melukis “Seni itu Damai” di Sanur, Bali; Karya Lukis Kaligrafi Terbaik 2009 dalam Lomba Melukis Kaligrafi se-Indonesia di kampus UNHI Denpasar.

————————————-

Rubrik Sastra “Bali Politika” menerima sumbangan tulisan berupa puisi (minimal 5 buah), cerpen, esai/artikel (seni, sastra, budaya) dan resensi buku. Tulisan disertai biodata (maksimal 5 baris) dikirim ke email [email protected]. Tulisan yang lolos seleksi akan dimuat secara bergiliran seminggu dua kali (biasanya setiap hari Rabu dan Sabtu). Untuk sementara, “Bali Politika” belum bisa memberikan honor kepada para penulis yang karyanya dimuat. Namun sebagai apresiasi, khusus untuk puisi, “Bali Politika” berencana menerbitkan puisi-puisi terbaik dalam sebuah antologi puisi setiap tahunnya. Rubrik ini diasuh oleh Wayan Jengki Sunarta.

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!