Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Guru-Guru di Badung Minimal S3, Pemkab Diminta Siapkan Biaya Kuliah

BLUE PRINT: Asisten Cok Raka Darmawan buka FGD bidang pendidikan di Ruang Rapat Kriya Gosana Puspem Badung, Senin, 10 Juli 2023.

 

MANGUPURA, Balipolitika.com Focus Group Discussion (FGD) dengan topik “Pembangunan Bidang Pendidikan yang Adaptif dengan Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Badung yang Unggul dan Berdaya Saing” dibuka Asisten Administrasi Cok. Raka Darmawan mewakili Sekretaris Daerah Badung, I Wayan Adi Arnawa di Ruang Rapat Kriya Gosana Puspem Badung, Senin, 10 Juli 2023. 

Rektor Universitas Pendidikan Ganesha Prof. Wayan Lasmawan yang menjadi narasumber FGD ini diharapkan merumuskan kebijakan ke depan mengingat Badung saat ini yang belum memiliki Rencana Induk Pembangunan Pendidikan (RIPP) 25 tahun.

Badung diharapkan memiliki RIPP sebagai panduan pemangku kepentingan siapa yang memimpin Badung, sudah memiliki blue print tentang mau dibawa ke mana arah pembangunan pendidikan khususnya pendidikan dasar di Badung yang dimulai dari PAUD, TK, SD dan SMP.

Asisten Administrasi Cok Raka Darmawan dalam sambutannya mengatakan FGD yang diinisiasi Badan Riset dan Inovasi Badung bertujuan meningkatkan SDM Badung, khususnya di jenjang pendidikan dasar untuk menuju kualitas yang lebih baik dan berdaya saing.

Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Badung Wayan Suambara mengatakan Pemkab Badung punya orientasi dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Kita mau bawa ke mana pendidikan Badung ini, ini yang perlu kita diskusikan secara mendalam yang kemudian kita tuangkan ke dalam satu dokumen yang harus dilakukan secara konsisten oleh semua pihak: tidak hanya oleh kepala daerah, tidak hanya oleh kepada dinas pendidikan tapi stakeholder dan para orang tua anak didik juga harus tahu karena mereka bagian dari pihak-pihak yang akan mengarahkan kemana arah pendidikan dari anak anak kita. Nah itu orientasi kami ke depan sehingga dengan demikian dengan potensi yang dimiliki Badung dalam segala hal harusnya Badung bisa melakukan hal itu,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan terkait usulan ke depan guru-guru di Badung harus setara S3, Suambara secara pribadi sangat sangat setuju.

Ia bahkan menyarankan dibuatkan suatu mekanisme dan regulasi agar guru-guru disekolahkan.

“Bagaimana kita membuat orang menjadi pintar kalau yang mendapat tugas membuat menjadi pintar tidak pintar, kira-kira ilustrasinya seperti itu. Sangat setuju dari S2, S3 sedangkan di jabatan struktural atau dosen kan sudah mulai seperti itu,  bahkan S1 sudah tidak bisa jadi menjadi dosen lagi dan kembali menjadi administrasi, dan S2 hanya jadi asisten. Nah ini salah satu yang jadikan instrumen yang bisa digunakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas manusia kita,” imbuhnya.

Suambara menambahkan poin penting yang didapat dari pelaksanaan FGD di antaranya pertama, sepakat pendidikan di Badung harus berorientasi menjawab tantangan global dan teknologi.

Kedua, harus ada kesepakatan bahwa keinginan untuk menjadikan dunia pendidikan di Badung menjadikan yang lebih baik.

Ketiga perlu ada keseimbangan antara infrastruktur dengan suprastruktur. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!