KUNKER: Wakil Ketua DPRD Bali, I Nyoman Sugawa Korry, SE., MM., Ak., CA, saat melaksanakan kunjungan kerja di Banjar Dinas Tegallenga, Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Selasa, 30 Juli 2024.
BULELENG, Balipolitika.com– I Nyoman Sugawa Korry, SE., MM., Ak., CA, hadir menjawab masalah yang dialami warga Banjar Dinas Tegallenga, Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng.
Berkat koordinasi ciamik yang dilakukannya, I Nyoman Sugawa Korry sukses melobi Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida untuk mengatasi masalah pendangkalan saluran irigasi di wilayah setempat.
Masalah terkait pendangkalan ini mencuat berawal dari kehadiran I Nyoman Sugawa Korry memenuhi undangan Kelian Subak dan Bendesa Adat Tegallenga bertepatan dengan piodalan di Pura Puseh, Desa Adat Tegallenga di hari Purnama, 20 Juli 2024.
Pada saat itu disampaikan aspirasi dan keluhan Kelian Subak Tegallenga atas banyaknya saluran irigasi petani yang mengalami pendangkalan akibat dari sedimentasi.
Pendangkalan saluran irigasi ini berdampak terhadap sekitar 200 hektar sawah atau sekitar 400 kepala keluarga petani yang tidak bisa menanam padi secara maksimal.
“Kalau dulu bisa tiga kali panen, sekarang hanya bisa sekali saja. Kondisi ini mengakibatkan tergerusnya pendapatan para petani sebagai sumber utama penghasilannya,” ungkap I Nyoman Sugawa Korry.
4 tahun silam, tepatnya tahun 2020, warga setempat sempat dibantu alat berat untuk mengatasi masalah pendangkalan itu, akan tetapi baru bekerja sebentar alat berat itu ditarik karena alasan pandemi Covid-19.
Sayangnya, pekerjaan tersebut lantas terbengkalai alias tidak dilanjutkan dan pendangkalan pun tidak tertangani.
Atas masukan kelian subak yang dibenarkan oleh Kelian Adat Tegallenga, selanjutnya I Nyoman Sugawa Korry berkoordinasi dengan instansi terkait.
Keluhan warga Banjar Dinas Tegallenga, Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng pun akhirnya direspons dengan cepat oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida yang mengirim tim untuk meninjau lapangan, Senin, 29 Juli 2024.
Tak sekadar meninjau, pada Senin, 29 Juli 2024 itu satu alat berat mulai bekerja di lapangan.
Untuk lebih memantapkan koordinasi, pada Selasa, 30 Juli 2024, I Nyoman Sugawa Korry melaksanakan kunjungan kerja alias kunker dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua DPRD Bali di Kantor Camat Seririt.
Kunker tersebut dihadiri oleh para kelian subak dan sejumlah kepala desa yang subaknya terdampak.
Turut hadir Camat Seririt, Kadis Pertanian Buleleng, PUPR Provinsi, dan BWS Bali Penida.
Banyak hal yang muncul dalam diskusi tersebut, seperti masalah sampah yang masuk ke saluran irigasi dan sawah-sawah, Check DAM Banjarasem yang terbengkalai sejak 7 tahun lalu, dan dampak galian C terhadap sedimentasi saluran irigasi.
“Dari diskusi yang transparan, tahap pertama dilakukan pengerukan pendangkalan saluran irigasi yang akan dituntaskan sepanjang 7 sampai dengan 8 km sampai dengan bulan Desember 2024. Ini diharapkan selesai semua di tahun 2025.
Perlu diketahui check dam merupakan bangunan pengendali sedimen.
Bangunan ini biasanya terdapat di sebelah hulu yang berfungsi memperlambat gerakan dan berangsur-angsur mengurangi volume sedimen.
“Chek Dam Banjarasem agar segera ditangani dan diusulkan tahun anggaran 2025 karena ini mengakibatkan 80 hektar sawah tidak teraliri air. Galian C agar dilaksanakan pembinaan dan tindakan sesuai dengan ketentuan yang ada diharapkan peran serta Satpol PP Kecamatan lebih dimaksimalkan. Dengan kesimpulan-kesimpulan tersebut para kelian subak dan kepala desa menyambut gembira dan berharap bisa ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya,” tegas I Nyoman Sugawa Korry. (bp/ken)