Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

Hepatitis Misterius Mewabah, IDAI Imbau Alat Makan Anak Dipisah

CEGAH PENULARAN: Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Pimprim Basarah Yanuarso membagikan resep pencegahan penularan penyakit hepatitis misterius. (foto istimewa)

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Para orang tua dituntut awas untuk memperhatikan ciri-ciri dan gejala penyakit hepatitis misterius alias Acute Hepatitis of Unknown Aetiologi. Ciri dan gejala dimaksud antara lain 1) Mirip dengan hepatitis biasa. Beberapa bagian tubuh penderita menguning; 2) Sakit atau nyeri pada perut; 3) Mual atau muntah-muntah; 4) Diare mendadak; 5) Buang air kecil warna teh tua; 6) Air besar berwarna pucat; 7) Kejang; 8) Penurunan kesadaran; 9) Gatal, nyeri sendi, atau pegal-pegal; 10) Demam tinggi; dan 11) Lesu dan hilang nafsu makan.

Selain meningkatkan kewaspadaan ekstra, ada sejumlah hal lain yang menjadi rekomendasi Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Pimprim Basarah Yanuarso membagikan resep pencegahan penularan penyakit hepatitis misterius ini. Cara pencegahan yang bisa dilakukan ungkapnya antara lain mencuci tangan, minum air bersih yang matang, makan-makanan bersih yang matang, serta membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya. Disarankan pula anak-anak menggunakan alat makan sendiri-sendiri selain taat memakai masker dan jaga jarak.

Diberitakan sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 21 April 2022 merilis laporan bahwa kasus sudah menyebar di Inggris (114 kasus), Spanyol (13 kasus), Israel (12 kasus), Amerika Serikat (9 kasus), Denmark (6 kasus), Irlandia Utara (kurang dari 5 kasus), Belanda (4 kasus), Italia (4 kasus), Norwegia (2 kasus), Prancis (2 kasus), serta Rumania dan Belgia masing-masing 1 kasus. Kasus serupa juga dilaporkan di Jepang dan Kanada.

Negara yang paling dekat dengan Indonesia, yakni Singapura juga melaporkan 2 kasus dengan gejala serupa. Sementara di Indonesia sendiri Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan kematian 3 anak dengan kasus serupa di Ibu Kota Jakarta.

Pada 5 April 2022, hepatitis akut yang misterius karena tidak diketahui penyebabnya dilaporkan menyerang 10 anak di Inggris. Seluruh anak dirawat di rumah sakit. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan negatif infeksi virus hepatitis A, B, C, D, maupun E.

Kemenkes, WHO, IDI, dan IDAI juga menyarikan informasi bahwa penyelidikan lebih lanjut telah dilakukan. Di Inggris Raya dilaporkan 74 kasus per 8 April 2022 dan 6 anak di antaranya harus menjalani transplantasi hati agar nyawanya selamat. (tim/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!