Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Rp 4.900 Miliar Sambut Idul Fitri 1443 H

HARI RAYA: Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) siaga menyambut bulan penuh berkah Idul Fitri 1443 Hijriyah.

 

DENPASAR.Balipolitika.com– Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menegaskan Pulau Dewata siap menghadapi Idul Fitri 1443 Hijriah. Kesiapan tersebut disampaikan dalam acara bertajuk “Capacity Building Media, Digitalisasi Pengelolaan Uang Rupiah”, Kamis (21/4/2022). Trisno Nugroho menyebut pemahaman tentang digitalisasi pengelolaan uang rupiah penting diketahui dalam upaya cinta, bangga, paham rupiah.

“Tema mengenai pengelolaan uang rupiah sebagai materi capacity building media kali ini menurut kami sangat cocok dengan momentum menjelang Idul Fitri 2022 di mana kebutuhan akan uang untuk transaksi di masyarakat sangat tinggi termasuk me-refresh kembali kepada rekan-rekan media mengenai Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah,” ucap Trisno Nugroho.

Sirkulasi uang tunai, imbuh Trisno Nugroho adalah fungsi klasik dari bank sentral. Meskipun teknologi dan sistem pembayaran semakin canggih, namun kebutuhan masyarakat akan uang tunai masih mendominasi. Bank Indonesia mencatat jumlah uang yang diedarkan berdasarkan data outflow pada Triwulan I 2022 di wilayah Bali sebesar Rp 1.524 miliar atau rata-rata setiap bulannya sebesar Rp 508 miliar. Kebutuhan uang tunai di masyarakat diperkirakan semakin meningkat pada April 2022 yang diproyeksikan sebesar Rp 1.915 miliar atau meningkat sebesar Rp1.407 miliar atau sebesar 277% bila dibandingkan dengan rata-rata per bulan pada Triwulan I 2022.

Peningkatan permintaan uang di masyarakat tersebut tidak lepas dari adanya kebijakan pemerintah bagi pelaku perjalanan dalam negeri yang tidak memerlukan tes rapid antigen bagi yang sudah memiliki vaksin dosis ketiga (booster) serta kebijakan bagi pelaku perjalanan luar negeri yang hanya wajib melakukan tes PCR sebelum keberangkatan dan bebas karantina. Kebijakan ini berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan dan aktivitas ekonomi di Provinsi Bali.

“Untuk memenuhi peningkatan permintaan uang rupiah tersebut, Bank Indonesia telah menyediakan uang layak edar dalam jumlah dan pecahan yang cukup sebesar Rp 4.900 miliar atau 4 kali lebih besar dari kebutuhan,” terang Trisno Nugroho.

Lebih jauh, dalam rangka peningkatan operasional layanan kas, Bank Indonesia terus melakukan penyempurnaan untuk memperkuat kebijakan pengelolaan uang rupiah melalui pengembangan infrastruktur yang memadai dan berbasis teknologi. Tujuan dari penguatan kebijakan ini adalah untuk menjaga kualitas uang yang beredar, menurunnya rasio temuan uang palsu, efisiensi distribusi uang, pemenuhan uang masyarakat berbasis spasial, dan digitalisasi pemrosesan uang rupiah. (lit/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!