ACEH, BaliPolitika.Com– Masyarakat Desa Gulo, Kabupaten Aceh Tenggara melaporkan adanya harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) terkena jerat. Laporan ditujukan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Jumat, 22 Januari 2020. BKSDA Aceh kemudian mengirimkan tim medis untuk melakukan upaya penyelamatan.
Kondisi harimau saat ditemukan sangat lemah karena dehidrasi. Tim medis memperkirakan harimau ini terjerat selama tiga hari. Tim medis harus membius untuk melepaskan jerat yang mengenai kaki depan sebelah kanan. Harimau sumatra yang berjenis kelamin jantan ini diperkirakan berumur 1-1,5 tahun dengan berat 45-50 kg.
Selanjutnya tim medis memutuskan untuk melakukan observasi kesehatan secara intensif di Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasioanal Wilayah 2 Kutacane, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL). Evakuasi ini untuk kenyamanan dan keamanan satwa tersebut.
Selama proses pemulihan, kondisi harimau akan terus dipantau perkembangannya. Jika hasilnya bagus maka akan disiapkan proses pelepasliaran ke habitat alaminya. Proses pelepasliaran ini akan melibatkan para pihak terutama pemerintah daerah setempat untuk menjamin keselamatan harimau di habitatnya.
Proses evakuasi melibatkan BBTNGL dan didukung tim medis FKL, WCS, Kepolisian, TNI, dan aparat desa terkait. “Hentikan kejahatan satwa liar, stop jerat!” pintanya. (bp)