Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Gaya HidupKuliner

ACK, dari Kaki Lima Menjelma Ratusan Outlet

Mangupura (BaliPolitika.Com) – ACK mendapat tempat di hati masyarakat Bali. Dibuka 1 April 2015 di Jalan Jempiring, Desa Darmasaba, Abiansemal, Badung, kini ACK berkembang jadi 218 outlet. Selain karena merupakan usaha lokal, tarif kerjasama bisnis (franchise) yang ditawarkan pun lebih murah. Founder ACK Fried Chicken I Made Artana mengakui ring pertama bisnis yang dirintisnya adalah masyarakat Desa Darmasaba, khususnya Banjar Umah Anyar, Kecamatan Abiansemal.

“Produknya sendiri yang memberi nama berdasarkan penilaian konsumen. Costumer juga memberikan singkatan lain. ACK itu aku cinta kamu. Sampai sekarang brand ini kita pakai. ACK ayam crispy kriuk dan aku cinta kamu,” ucap Founder ACK Fried Chicken I Made Artana.

Foto Istimewa: Ayam Crispy Kriuk khas ACK

Dia menjelaskan 218 outlet ACK terdiri atas 9 outlet master atau milik sendiri dan 209 outlet kemitraan. Bermodal pengalaman di posisi maintenance and equipment di perusahaan lama tempatnya bekerja, Made Artana mencoba bisnis kecil-kecilan di tahun 2005. Item produk es krim dikembangkan di kaki lima. “Tahun 2005 saya membeli mesin es krim yang portable (kecil, ringan, dan mudah dipindahkan, red). Yang biasa dijadikan di restoran saya coba sajikan di lapangan. Di event-event piodalan dengan cara mobile. Mesin es krim dirangkai di mobil. Kalau mobil dilarang masuk mesin diturunin,” kenangnya.

Berawal dari es krim, benih bisnis ACK berkembang ke teh poci, kentang goreng cup, sosis dengan harga seribuan. Artana kerap jemput bola untuk memasarkannya. Di mana ada keramaian, di sana dia jualan di sela-sela kewajiban perusahaan tempatnya bekerja. Ingin fokus berbisnis, dia memutuskan berhenti bekerja pada 30 Oktober 2013. “Total saya bekerja di salah satu perusahaan fastfood terbesar di dunia itu selama 20 tahun 20 hari. Saya di sana sejak tahun 1993. Hanya itu pekerjaan saya sejak lulus SMA. Tanpa disadari alam bawah sadar secara otomatis membimbing saya untuk bergelut di bidang ini,” ungkapnya.

Merasa lelah berkutat dari event ke event, Artana berpikir punya tempat jualan tetap. “Dari produk yang sudah dijual hanya ditambahkan fried chicken. Dari klik (ingin memiliki toko, red) di Februari 2015, 1 April 2015 sudah buka toko pertama. Fried chicken ini justru hadir belakangan setelah item produk lain ada,” kenangnya.


Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!