JAWAB: Paslon Dana-Swadi Jawab Serangan. (Sumber: KPU)
KARANGASEM, Balipolitika.com- Dalam debat ketiga Pilkada Karangasem, paslon Dana-Swadi diserang masalah infrastruktur jalan rusak. Paslon 01 dan 03 memberikan pertanyaan kepada Dana Swadi tentang kenapa belum bisa menyelesaikan infrastruktur jalan selama menjabat.
Pertanyaan itupun mendapatkan sorotan para penonton Debat di Grand Ballroom Bali Sunset Road Convrence Center, Jalan Pulau Mertasari Pamogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Minggu, 10 November 2024.
Menanggapi hal tersebut, Calon Bupati Gede Dana menyampaikan bahwa dalam kepemimpinanya selama ini baru berjalan 3,5 tahun sudah menyelesaikan sepanjang 178,8 Km jalan rusak.
Menurutnya bahwa ketika dirinya baru menjabat mewarisi hampir 400 Km jalan rusak dari total 1.201 Km jalan Kabupaten. “Astungkara sisa masih sekitar 210 Km jalan rusak akan Kami selesaikan di periode kedua” Ujar Gede Dana di sela-sela acara Debat.
Selain Jalan Kabupaten, Gede Dana juga memaparkan jalan Provinsi yang ada di Karangasem sepanjang 147,86 Km.
Pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi sehingga pembangunan ruas jalan lingkar Seraya dari Amed hingga ke Taman Ujung sepanjang 39 Km bisa dilanjutkan lagi dimana saat ini sudah dibangun sepanjang 22,69 KM.
Termasuk provinsi juga telah mengerjakan jembatan Tukang Yeh Banges yang sangat vital menghubungkann Desa Seraya Tengah dengan Seraya Timur dan Seraya Barat.
Pun begitu juga jalan provinsi ruas jalan Pempatan menuju Ban sudah dianggarkan Rp. 16 Miliar tahun 2025 untuk dikerjakan.
Gede Dana yang saat debat didampingi oleh Calon Wakilnya Nengah Swadi menerangkan bahwa setiap tahun akan menganggarkan perbaikan jalan 50-70 Km pertahun.
Dana perbaikan tersebut diambil dari Anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sehingga sisa jalan rusak di Karangasem akan bisa diselesaikan dalam jangka waktu 4 tahun kedepan.
Politisi asal Desa Datah tersebut menerangkan bahwa PAD Karangasem tahun 2024 mencapai Rp.414 Milar.
Pihaknya pun berkeyakinan kalau PAD tahun 2025 naik lagi hingga mencapai 1/2 Triliun.
“Dengan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah maka anggaran perbaikan jalan pasti semakin meningkat dan masalah jalan rusak cepat diselesaikan, ” pungkasnya. (bp/gk)
