LPG – Pendaftar LPG subsidi alias gas melon tembus 57 juta NIK di Indonesia, Pertamina Patra Niaga sebut subsidi harus tepat sasaran.
BISNIS, Balipolitika.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa skema penyaluran subsidi energi untuk LPG 3 Kg tidak akan berubah menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Hal ini meneguhkan komitmen pemerintah, dalam menjaga keberlanjutan subsidi bagi masyarakat yang berhak.
Upaya mendukung kebijakan pemerintah, mewujudkan subsidi tepat LPG 3Kg terus oleh Pertamina Patra Niaga, di antaranya terus mendata pengguna LPG 3Kg dengan sistem digital Merchant Application Pertamina (MAP).
Yang di gunakan di seluruh pangkalan LPG 3 Kg di seluruh Indonesia. Hingga akhir November 2024, tercatat sebanyak 57 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang telah terdaftar di sistem MAP.
Heppy Wulansari, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, menjelaskan bahwa upaya pendataan ini sangat penting untuk memastikan subsidi tepat sasaran.
“Dengan tercatatnya pengguna secara digital, memudahkan kami untuk mengetahui siapa saja pengguna LPG 3 Kg hingga berapa kebutuhannya,”jelas Heppy.
Saat ini, LPG 3 Kg untuk empat sektor pengguna utama, yaitu rumah tangga, usaha kecil, petani sasaran dan nelayan.
Dari seluruh sektor tersebut, rumah tangga mendominasi penggunaan LPG 3 Kg dengan kontribusi sebesar 85 persen sementara 14 persen sisanya oleh usaha mikro.
“Jumlah konsumen rumah tangga dan usaha mikro yang melakukan transaksi masih terus bertambah, selama periode Januari hingga November 2024.
Ini menandakan bahwa masyarakat sudah banyak yang melakukan pendaftaran pembelian LPG 3Kg di pangkalan,” ungkap Heppy.
Data yang tercatat melalui MAP, juga memungkinkan Pertamina Patra Niaga memonitor distribusi dan kebutuhan LPG 3 Kg di seluruh Indonesia dengan lebih akurat.
“Dari data pangkalan ini kami juga dapat melihat berapa rata rata pembelian LPG 3Kg per keluarga di setiap bulan, data ini membantu kita melihat jumlah kewajaran pembelian dan rata rata penggunaan LPG 3Kg,” jelas Heppy.
Upaya digitalisasi ini harapannya dapat mempercepat proses penyaluran subsidi dan mengurangi potensi penyalahgunaan distribusi.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga berkomitmen terus meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan kepada masyarakat agar kebutuhan energi bisa terpenuhi secara optimal, terutama bagi mereka yang berhak menerima subsidi. (BP/OKA)