Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Ditanya Peluang 2 Periode Bersama Ipat, Tamba Cuek

KODE PERPISAHAN?: Sosok Bupati Jembrana, I Nengah Tamba dalam sebuah poster yang tampil sendiri tanpa Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat. Keduanya diusung Koalisi Jembrana Maju (KJM) di Pilkada Jembrana 2020 dan secara mengejutkan menumbangkan jagoan PDIP-Hanura, yakni I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa.

 

JEMBRANA, Balipolitika.com Bermodal 18 dari 35 kursi hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2019, Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) yang diusung PDI Perjuangan di Pilkada Jembrana 2020, yakni I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa keok melawan I Nengah Tamba dan I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Tamba-Ipat alias Tepat yang diusung Koalisi Jembrana Maju (KJM).

Tahun 2020 silam, Koalisi Jembrana Maju (KJM) yang dimotori Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PKB, dan PPP sukses meraih perolehan suara 52,1 persen di hari pencoblosan 9 Desember 2020 mengalahkan pasangan calon I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa atau Bangsa dengan 47,9 persen.

Ditopang dua partai politik pengusung, paslon Bangsa memiliki kekuatan 19 kursi di DPRD Jembrana, yakni 18 kursi PDI Perjuangan dan 1 kursi Hanura.

Di atas kertas, KJM yang terbukti sukses menggolkan paket Tepat di Pilkada Jembrana 2020 tentu akan ngegas mulus jika tetap solid di Pilkada Jembrana 2024.

Analisa ini mengacu raihan kursi Partai Golkar (6 kursi), Partai Demokrat (6 kursi), Partai Gerindra (4 kursi), PKB (2 kursi), dan PPP (2 kursi) yang jika digabungkan total berjumlah 20 kursi. 

Lebih-lebih di pihak rival, 3 kursi PDI Perjuangan dan 1 kursi Hanura lenyap dari parlemen Bumi Makepung yang berarti berimbas pada kekuatan paslon Bangsa dari 19 kursi di Pilkada 2020 menjadi 14 kursi jika kembali bertarung dengan komposisi sama di Pilkada Jembrana 2024. 

Sayangnya, dalam posisi berpeluang menang mudah di Pilkada Jembrana 27 November 2024 seiring bertambahnya kekuatan kursi anggota Koalisi Jembrana Maju (KJM), I Nengah Tamba yang baru saja sukses meloloskan buah hatinya, I Gede Ghumi Asvatham (33 tahun) ke DPRD Bali memilih bungkam. 

Politisi yang gagal lolos ke DPRD Bali di Pileg 2019 dari Partai Demokrat, namun secara mengejutkan sukses meraih posisi Jembrana 1 di Pilkada 2020 itu tidak membalas pesan WhatsApp redaksi balipolitika.com, Selasa, 19 Maret 2024 pukul 10.33 dan 10.34 Wita.

Pesan redaksi hanya dibaca dan tidak direspons alias dicueki Bupati Jembrana 2020-2024, I Nengah Tamba. 

Sebaliknya, I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat menjawab santun pertanyaan redaksi. 

Om Swastyastu. Harusnya tanya ke Pak Bupati (I Nengah Tamba, red), dan yang paling penting tergantung dari partai,” tandas putra Prof. Dr. drg. I Gede Winasa, Bupati Jembrana fenomenal yang menjabat selama dua periode, yakni 2000-2005 dan 2005-2010. (bp/ken)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!