Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Gibran Cawapres Prabowo, 38,5 Persen Nilai Jokowi Tak Setia

Karier Anak dan Menantu Sukses Karena PDIP

TUNTUT PEMILIH RASIONAL: Sosok Presiden Joko Widodo yang memegang posisi sebagai orang nomor 1 di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dua periode (2014-2024) berkat dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

 

DENPASAR, Balipolitika.com Posisi Jokowi sebagai presiden sekaligus ayah kandung Gibran Rakabuming Raka memunculkan kemungkinan adanya abuse of power dan konflik kepentingan menyongsong Pilpres 2024. 

Kondisi ini menuntut seluruh rakyat Indonesia menjadi pemilih yang rasional, melihat rekam jejak, kompetensi, jam terbang, prestasi, dan kinerja pada kontestan Pilpres 2024 saat menentukan pilihan di bilik suara pada Rabu, 14 Februari 2024 mendatang.

Lebih-lebih Jokowi yang dua periode diberikan karpet emas oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hingga melenggang mulus menjadi Presiden Republik Indonesia 2 periode (2014-2024) seolah merestui langkah Gibran Rakabuming Raka menjadi pendamping Prabowo Subianto. 

Berdalih hal tersebut adalah urusan partai politik dan gabungan partai politik, sebagai orang tua Jokowi menyebut tugasnya hanya mendoakan dan merestui.

Khusus Gibran Rakabuming Raka, sebagai diketahui publik luas ia adalah sosok “anak emas” yang memotong karier politik tokoh senior PDIP Achmad Purnomo dan meraih tiket emas menjadi Wali Kota Surakarta (Solo) periode 2021-2024.

Tak hanya Gibran Rakabuming Raka, menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution juga mengikuti jejak iparnya dalam kontestasi Pilkada 2020 dari PDI Perjuangan dan sukses menjabat Wali Kota Medan masa bakti 2021-2024.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengupas perihal ada yang berpendapat bahwa jika Gibran maju sebagai cawapres Prabowo Subianto menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo tidak loyal atau setia kepada PDIP yang telah membesarkannya karena tidak mendukung capres yang diusung PDIP, tetapi capres dari partai lain. 

Menjawab pertanyaan, “Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan pendapat tersebut?” 38,5 persen menjawab setuju bahwa sikap terhadap pendapat Jokowi tidak setia pada PDIP jika Gibran maju sebagai cawapres Prabowo, 44,3 persen menjawab kurang atau tidak setuju, dan 17, 1 persen responden tidak menjawab.

“Lebih banyak yang kurang setuju 44,3 persen, sementara yang setuju 38,5 persen, dan 17,1 persen tidak menjawab,” demikian rilis resmi temuan survei nasional sikap publik terhadap dukungan politik dalam Pemilu 2024 yang dirilis Minggu, 22 Oktober 2023 dengan 1.229 responden ditelepon acak pada 16-18 Oktober 2023. (bp) 

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!