Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

InternasionalPemerintahan

Pemprov Bali Awasi Kelancaran Lalin Selama WWF

Dipantau Dishub Bali Selama 24 Jam

KESIAPAN: Petugas keamanan kawasan dengan anjing pelacak (K-9) berpatroli di kawasan The Nusa Dua, Badung, Bali. (Sumber: Humas Pemprov Bali)

 

DENPASAR, Balipolitika.com– Pemerintah Provinsi Bali memastikan fokus menempatkan personel dari Dinas Perhubungan (Dishub) selama 24 jam di Area Traffic Control System (ATCS) sejak kedatangan delegasi hingga puncak pertemuan World Water Forum ke-10. Langkah itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi kepadatan lalu lintas di beberapa titik, saat forum utama maupun side event berlangsung.

“Kami dari pantauan ATCS menempatkan 18 pasukan bergiliran di ruangan, itu 24 jam. Karena delegasi tidak pernah tau kapan mereka ke sana dan ke mari, jadi tetap dipantau ATCS itu,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Bali I Putu Sutaryana, di Denpasar, Selasa, 14 Mei 2024.

Personel di ruang ATCS memastikan pengaturan lampu lalu lintas agar jalan yang hendak dilalui delegasi steril. Di mana ruang sistem kendali berada di Patung Satria Gatot Kaca, Kuta, Sanur, dan Denpasar.

“Kalau sudah iring-iringan delegasi itu padat, ya lampu hijaunya kami perpanjang, agar nanti tidak macet, bahaya kalau seperti kejadian jelang tahun baru kemarin,” ujarnya.

Ruang kendali yang dimiliki Pemprov Bali tersebut mengarah langsung ke ruas-ruas jalan utama milik provinsi, termasuk di dalamnya Badung Selatan dan Denpasar Selatan sebagai akses menuju venue World Water Forum ke-10.

Sementara itu, untuk daerah kabupaten/kota yang ditunjuk destinasi wisatanya sebagai lokasi karyawisata delegasi, Dishub Bali turut berkoordinasi agar ATCS di wilayah tersebut bekerja optimal.

Selain memanfaatkan sistem kendali lampu lalu lintas untuk kelancaran jalan, Dishub Bali juga melakukan pengalihan lalu lintas melalui skema buka tutup jalan di jalan utama yang dilintasi delegasi.

Potensi dilakukannya pengalihan lalu lintas ini terjadi di jalan keluar dari Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga ke kawasan Nusa Dua, kemudian menuju kawasan Pulau Serangan, serta daya tarik wisata kunjungan delegasi.

Terkait waktu, Dishub Bali memperkirakan delegasi-delegasi utama akan mulai tiba sejak sehari sebelum perhelatan yaitu Jumat, 17 Mei 2024.

Sutaryana pun tak dapat memastikan berapa lama masyarakat pengguna jalan butuh waktu untuk terhenti aktivitasnya sebab buka tutup jalan, namun dipastikan tidak akan berlangsung lama.

“Itu nanti kami buka tutup yang jelas tidak boleh ada kendaraan lain lalu lalang, tapi setelah delegasi lewat, dibuka, kalau saat ini di luar World Water Forum ke-10 kondisinya aman,” kata dia.

Menurutnya arahan ini bukan hal baru lagi bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Badung Selatan dan Denpasar Selatan, sebab Bali kerap kali jadi tuan rumah kegiatan internasional serupa.

Meski demikian ia tetap mengingatkan masyarakat bahwa pada 18–25 Mei 2024 akan berlangsung World Water Forum ke-10 yang akan dihadiri puluhan negara.

“Intinya terkait kegiatan mulai tanggal 17 Mei masyarakat agar tidak keluar masuk melalui jalan yang ada iring-iringan delegasi, sementara ditahan dulu, nanti akan dipasang tanda jalan dari kepolisian dan TNI,” ujar Sutaryana.

Dishub Bali mengeluarkan edaran mengenai potensi gangguan lalu lintas, kemudian pembatasan terhadap truk barang, arahan kepada wisatawan dan pemandu, serta pemilik pusat oleh-oleh agar turut membantu kelancaran lalu lintas. (bp/gk)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!