Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Arca Ganesha Dikupas dalam Senastek IX Unud

MAKNA FILODOFIS: Ida Bagus Sapta Jaya, S.S., M.Si., menjelaskan latar belakang penelitian terkait variasi dari Mahkota Arca Ganesa yang berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lainnya.

 

DENPASAR, Balipolitika.com Ida Bagus Sapta Jaya, S.S., M.Si., menjelaskan latar belakang penelitian terkait variasi dari Mahkota Arca Ganesa yang berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dalam arkeologi, tempat tersebut dinamakan situs-situs yang terdapat kandungan nilai pubakalanya. Untuk Arca Ganesa sendiri memiliki bentuk yang berbeda-beda, ada yang polos, ada yang bervariasi, berdiri, tanpa mahkota dan sebagainya.

Dengan adanya variasi tersebut menyebabkan pakar-pakar peneliti menginginkan adanya penelitian mengenai Ganesa lebih lanjut.

Dari hasil penelitian, terdapat beberapa variasi bentuk Arca Ganesa di Bali. Salah satunya yaitu terdapat Arca Ganesa yang berdiri tegak di Pura Penataran Sasih dipakaikan wastra atau kain berwarna hitam simbolis Dewa Wisnu sebagai penetralisir kekuatan-kekuatan jahat.

Berbeda dengan bentuk Arca Ganesa yang terdapat di Goa Gajah yaitu posisi duduk dengan membawa kitab pustaka yang melambangkan sebagai dewa ilmu pengetahuan dan dipakaikan wastra atau kain yang berwarna merah yaitu simbolis dari Dewa Brahma sebagai dewa pencipta.

Terdapat juga Arca Ganesa di Pura Puseh Medahan Keramas Gianyar yang berbentuk memegang taring patah melambangkan zat tunggal yang sangat kuat dan bertugas multifungsi.

Sehingga dengan adanya penelitian ini, variasi Arca Ganesa yang dibuatkan di beberapa tempat dapat memberikan gambaran dari beberapa variasi Arca Ganesa memiliki kegunaan dapat melindungi kegiatan atau usaha masyarakat dari kekuatan-kekuatan jahat dan menurut kepercayaan mitologi Hindu yang berarti membawa rezeki bagi masyarakat.

Ida Bagus Sapta Jaya, S.S., M.Si ini merupakan Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Program Studi Arkeologi, Universitas Udayana, yang turut berpartisipasi sebagai peserta dalam kegiatan SENASTEK hari kedua yang dilaksanakan pada Senin, 30 November 2022.

Ditemui dalam ruangan 3 Denpasar dengan memaparkan penelitiannya yang berjudul Identifikasi Variasi Mahkota Arca Ganesa pada Beberapa Pura di Kabupaten Gianyar.

Tahun ini adalah keempat kalinya Sapta Jaya mengikuti kegiatan SENASTEK Universitas Udayana.

Hal yang paling dirindukan dari pelaksanaan kegiatan secara offline adalah adalah pertemuan dengan kolega baik yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya maupun luar prodi dan fakultas dan sebagai wadah untuk bertukar pikiran antar peneliti-peneliti lainnya.

Harapan untuk kedepannya SENASTEK ini supaya dapat lebih mendekatkan diri dengan masyarakat tidak hanya internal melainkan masyarakat eksternal untuk ikut serta didalamnya. (bp/Unud.ac.id)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!