DENPASAR, Balipolitika.com– Calon Gubernur Bali Nomor Urut 02, Wayan Koster memaparkan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah menolak Timnas Israel U-20.
Pernyataan itu ia lontarkan Dalam Debat Publik II Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Tahun 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali di Bali Beach Convention, The Meru, Sanur, Denpasar, Sabtu, 9 November 2024 malam.
“Terkait dengan bola, saya tidak menolak Tim Israel ke Bali,” ungkap Wayan Koster, Sabtu, 9 November 2024.
Pernyataan Wayan Koster ini terbukti “mabading” alias terbalik 180 derajat sebab faktanya pada Selasa (Anggara Wage, Matal) 14 Maret 2023 ia mengirim surat yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zaenudin Amali.
Adapun surat resmi berkop Gubernur Bali bernomor T.00.426/11470/SEKRET perihal penolakan Tim Israel bertanding di Bali dengan tembusan kepada Menko PMK RI di Jakarta dan Ketua Umum PSSI di Jakarta bertanda tangan cap basah Wayan Koster itu berbunyi sebagai berikut.
Bersama ini dengan hormat disampaikan, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 19 Tahun 2020 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup Tahun 2021, dilanjutkan dengan Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2022 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan Federation Internationale De Football Association Under 20 World Cup Tahun 2023, yang menetapkan 6 provinsi sebagai tempat pelaksanaan FIFA U-20, yaitu: 1) DKI Jakarta; 2) Sumatera Selatan; 3) Jawa Barat; 4) Jawa Tengah; 5) Jawa Timur; dan 6) Bali.
Penyelenggaraan Piala Dunia Sepakbola FIFA U-20 Tahun 2023 direncanakan berlangsung pada tanggal 20 Mei-11 Juni 2023 yang diikuti oleh 24 negara. Menurut informasi yang kami terima bahwa tim dari negara Israel menjadi peserta yang akan mengikuti Piala Dunia FIFA U-20.
Berkenaan dengan keikutsertaan tim dari negara Israel, kami menyampaikan sudut pandang bahwa kebijakan politik Israel terhadap Palestina yang tidak sesuai dengan kebijakan politik Pemerintah Republik Indonesia, yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius politik regional, serta tidak adanya hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Israel.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari Negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali. Hal ini dilakukan untuk menghormati hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah negara lain di dunia, khususnya yang berkaitan dengan Israel.
Demikian permohonan disampaikan, semoga Bapak Menteri berkenan untuk mempertimbangkan dengan bijaksana terhadap posisi dan sikap kami. Atas pertimbangan dan perkenan Bapak Menteri, kami mengucapkan terima kasih.
Sebagaimana diketahui publik luas, merespons surat penolakan terhadap Timnas Israel yang salah satunya datang dari Gubernur Bali Wayan Koster, Presiden Jokowi Widodo mengajak semua pihak untuk tidak mencampuradukkan antara kepentingan politik dan olahraga, khususnya terkait event internasiolan Piala Dunia U-20 yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari.
Upaya Joko Widodo ini gagal, dan status Tuan Rumah Piala Dunia U-20 yang sejatinya bisa menorehkan sejarah bagi bangsa Indonesia di luar keuntungan finansial pasca pandemi Covid-19 pindah ke Argentina.
FIFA mengumumkan penunjukkan Argentina pada Selasa, 18 April 2023 dini hari WIB setelah sebelumnya mencabut status tuan rumah dari Indonesia.
Pernyataan Wayan Koster bahwa dirinya sama sekali tidak pernah menolak Timnas Israel U-20 ini dinilai plin-plan mengingat sebelumnya pada Kamis, 25 April 2024 Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster meminta maaf atas batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia pada 2023.
Perlu dicatat, FIFA memutuskan membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah setelah sempat ada surat penolakan Koster atas kehadiran Tim Nasional (Timnas) Israel U-20 sebagai salah satu peserta.
“Perlu dicatat, saya tidak anti-sepakbola. Masyarakat Bali saya harap menyadari posisi saya yang sulit pada saat itu. Semeton Bali dan anak-anak muda pencinta bola khususnya, tentu saja atas hal tersebut, saya mohon maaf,” kata Koster, seperti dikutip dari situs resmi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI Perjuangan.
Flasback ke belakang, rekam jejak digital menegaskan bahwa Wayan Koster, Gubernur Bali periode 2018-2023 sama sekali tidak menyesal telah menolak Timnas Israel-U20 hadir di Provinsi Bali hingga berbuntut batalnya Indonesia menjadi Host Piala Dunia U-20 Tahun 2023 silam.
Tak hanya tidak menyesal, sebaliknya, Wayan Koster justru mengungkapkan rasa bangganya bisa menolak Tim Nasional Israel bertanding di Bali di ajang Piala Dunia U-20 tersebut.
Rasa bangga itu disampaikan Wayan Koster secara terbuka di depan para undangan acara penyerahan piagam penghargaan untuk peserta Lomba Ogoh-Ogoh Tingkat Kabupaten dan Kota se-Bali serangkaian hari suci Nyepi Tahun Saka 1945.
Kala itu, Wayan Koster menyerahkan hadiah Lomba Ogoh-Ogoh se-Bali Tahun 2023 di tingkat Kabupaten/Kota se-Bali pada Kamis (Wraspati Paing, Prangbakat) 6 April 2023 di Jayasabha, Denpasar didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha, Kepala Dinas PMA Provinsi Bali, I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof. Dr. Wayan ”Kun” Adnyana, Majelis Desa Adat Provinsi Bali, dan Ketua PHDI Provinsi Bali.
“Orangnya kecil, tapi khasiatnya besar. Coba saja, Tim Israel pun ditolak. Coba mana ada, tidak ada. Cuma Gubernur Bali yang bisa,” kata Wayan Koster disambut meriah tepuk tangan para undangan.
Masih sangat jelas dalam ingatan publik Wayan Koster merupakan salah satu kepala daerah terdepan yang menolak kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 hingga FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah.
Wayan Koster berdalih menolak kedatangan Timnas Israel karena dinilai tak sejalan dengan kebijakan politik Indonesia terkait penjajahan terhadap Palestina padahal beberapa bulan sebelumnya Parlemen Israel aman-aman saja menghadiri Sidang ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali di mana kala itu 110 perwakilan negara, termasuk delegasi dari Israel disambut hangat oleh Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga politisi PDI Perjuangan.
Kala itu, DPR RI berstatus sebagai tuan rumah dan bertindak sebagai Majelis Umum Sidang ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU).
Tidak ditolak Wayan Koster, Parlemen Israel hadir di IPU General Assembly ke-144, Nusa Dua, Bali pada Maret 2022 yang mengambil tema ‘Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change’.
Setahun berlalu, pasca Wayan Koster “menepuk dada” tanda bangga telah sukses menolak Timnas Israel U-20 yang berbuah sanksi tegas FIFA berupa pembatalan status Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu tiba-tiba minta maaf.
Permintaan maaf ini disampaikan Wayan Koster menjelang perhelatan akbar Pemilihan Gubernur Bali 2024 di mana dirinya berstatus petahana sekaligus salah satu kandidat kuat yang berpeluang diusung kembali oleh PDI Perjuangan.
Sebelum diunggah di website resmi DPD PDI Perjungan Bali, permintaan maaf itu disampaikan Wayan Koster saat diwawancarai oleh Host Podcast Bali Konten Gus Hendra yang dirilis, Kamis, 18 April 2024.
“Kalau itu terjadi di Bali pertandingannya (Timnas Israel, red) bisa dibayangkan. Ini pilihan yang saya sadari sangat sulit. Tidak bisa dikompromikan. Perlu dicatat, saya tidak anti sepakbola. Masyarakat Bali itu agar menyadari posisi saya yang sulit pada saat itu. Misal semeton Bali dan anak-anak muda pecinta bola khususnya tentu saja atas hal tersebut (batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, red) saya mohon maaf,” ucap Wayan Koster.
Mantan Gubernur Bali masa bakti 2018-2023 menjelaskan ada yang memang perlu di-clear-kan kepada masyarakat di Bali.
Tegasnya harus dicatat bahwa posisi ia bukan menolak Piala Dunia U-20, tetapi menolak kehadiran Timnas Israel U-20 untuk bertanding di Bali.
Wayan Koster mengaku sebanyak tiga kali sebelumnya mengonfirmasi ke panitia pusat.
Awalnya disampaikan Timnas Israel tidak akan ikut Piala Dunia U-20 karena tidak ada hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel.
Karena tidak ada hubungan diplomatik sehingga Tim Israel tidak akan ikut. Kemudian konfirmasi lagi yang kedua, mendapat jawaban dari panitia pusat Israel ikut, tapi belum tentu lolos kualifikasi Itu jawabannya.
Ketiga, dikonfirmasi lagi selang seminggu dimonitor terus ini karena akan ada pengawasan soal kehadiran Tim Israel.
Ternyata Tim Israel ikut dan lolos kualifikasi kemudian dikonfirmasi lagi ke panitia pusat jawabannya lolos, tapi belum tentu ikut di Bali.
Koster mengatakan pihaknya selalu berkomunikasi dengan panitia pusat.
Saat itu Koster juga tak tidak mau menyalahkan panitia pusat, tapi begitu kenyataan dan jawabannya.
Karena kondisi inilah penolakan terhadap Timnas Israel makin kuat dan akhirnya pada 11 Maret 2023 pukul 20.00 malam Wayan Koster mendapat konfirmasi Tim Israel lolos kualifikasi dan akan ikut bertanding di Bali.
“Tentu saja saya harus menyikapi ini dengan melihat berbagai pertimbangan. Pertama adalah secara ideologis itu dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung itu tidak ada hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel dan kemudian juga ada aturan di Kementerian Luar Negeri itu,” katanya. (bp/tim)