MATARAM, BaliPolitika.Com– Berkapasitas 30 kursi dengan 10 khusus pengguna kursi roda, bus disabilitas DAMRI Mataram adalah yang pertama di NTB dan kedua di Indonesia. Tarif layanan untuk rute tahap awal Kota Mataram gratis. Itulah sepintas detail hasil kerja DAMRI dalam merevitalisasi angkutan umum dengan memberikan pelayanan yang optimal kepada semua pengguna jasa transportasi publik. Damri mendukung Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menjadi operator bus ramah lansia, disabilitas, dan lingkungan untuk rute layanan dalam kota. Rute tersebut melewati beberapa sekolah luar biasa dan sekolah umum sehingga menunjang kemandirian sahabat disabilitas seperti bekerja, sekolah dan aktivitas lainnya.
Hadirnya bus ramah disabilitas ini dilakukan karena melihat adanya kebutuhan aksesibilitas transportasi sahabat disabilitas yang berada di Kota Mataram. Selain itu, upaya ini juga sejalan dengan program unggulan NTB terkoneksi yang bertujuan untuk mewujudkan NTB Gemilang serta kewajiban pemerintah Pusat maupun Daerah dalam pemenuhan kebutuhan layanan transportasi untuk disabilitas sesuai dengan peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 98 Tahun 2017 tentang penyediaan aksesibilitas pada pelayanan jasa transportasi publik bagi pengguna jasa berkebutuhan khusus.
Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan DAMRI untuk mengoperasikan uji coba Bus Disabilitas NTB Gemilang yang mulai beroperasi pada Jumat (2/10/2020) lalu bertempat di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Acara soft launching uji coba operasi Bus Disabilitas NTB Gemilang dihadiri oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, General Manager DAMRI cabang Mataram M Adzani Wahyu Wibowo, Kepala Dinas Perhubungan NTB Bayu Windya, Kepala Dinas Sosial NTB Ahsanul Halik, dan sahabat-sahabat disabilitas.
“Bus Disabilitas NTB Gemilang DAMRI Mataram merupakan bagian kelanjutan dari komitmen DAMRI untuk menghadirkan inovasi agar seluruh masyarakat dapat menikmati mobilitas yang nyaman dan aman dengan transportasi bus,” ucap Direktur Utama DAMRI, Setia N Milatia Moemin.
Bus yang diluncurkan ini merupakan yang pertama di NTB dan yang kedua di Indonesia. Untuk tahap awal, layanan sudah beroperasi untuk rute kota di Mataram guna melayani rute antar Sekolah Luar Biasa (SLB) dan ke depannya bisa ke semua wilayah NTB.
DAMRI mengoperasikan uji coba Bus Disabilitas NTB Gemilang berkapasitas 30 kursi dengan 10 untuk pengguna kursi roda dan 20 kursi biasa dengan merk Hino RK. Bus ini dilengkapi dengan fasilitas tangga hydraulic otomatis dan ruang khusus pengguna kursi roda sebanyak 10 titik. Selain didesain khusus untuk kenyamanan sahabat disabilitas, bus tersebut juga memiliki karakteristik torsi yang tinggi sejak putaran rendah, sehingga akan dapat mengefisienkan pemakaian bahan bakar.
Adapun waktu keberangkatan dari Pool DAMRI Sweta Mataram yakni pukul 06.30 WITA dengan waktu tiba di Sekolah Luar Biasa Selagalas pukul 08.00 WITA, sedangkan untuk rute sebaliknya dari Sekolah Luar Biasa Selagalas yakni pukul 12.00 WITA dengan waktu tiba di Pool DAMRI Sweta Mataram pukul 14.00 WITA, dengan tarif GRATIS.
Harapan terbesarnya, Bus Disabilitas NTB Gemilang akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui perjalanan darat, mendorong tren permintaan perjalanan darat dengan kesungguhan DAMRI dalam mengoperasikan layanan yang tetap mengutamakan dan memenuhi unsur-unsur keselamatan, keamanan serta pelaksanaan sebagaimana mengikuti pedoman protokol kesehatan.
Terkait aspek protokol kesehatan, Direktur Utama DAMRI, Setia N Milatia Moemin menyebut DAMRI tetap menjalankan dan menekankan protokol kesehatan kepada seluruh karyawan dan pelanggan, meliputi pengecekan suhu badan, menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan, membersihkan tangan dengan cairan pembersih (hand sanitizer), penggunaan sarung tangan (disposable gloves), dan wajib menggunakan masker, serta mengurangi interaksi langsung (contactless) antara sesama, baik karyawan maupun penumpang, serta tindakan preventif lainnya. Seluruh armada DAMRI telah melalui penyemprotan desinfektan, dalam upaya memastikan sterilisasi dan kebersihan kabin. (bp)
