GORONTALO, Balipolitika.com- Salah satu peternak ayam tangkas di Gorontalo melapor ke Kantor Karantina Wilayah Kerja Bandara Jalaluddin Gorontalo untuk pengiriman 37 ekor ayam filipina, pada Senin 20 November 2023.
Dengan nilai ekonomi mencapai 40 juta rupiah, ayam filipina rencananya akan dikirim ke Denpasar.
Peternak tersebut telah rutin mengirimkan hasil ternaknya ke berbagai penggemar ayam tangkas di Indonesia, seperti Denpasar, Makassar, Kendari, Balikpapan, Batam, Tarakan, Surabaya, Kupang, dan Tangerang.
Sebelum dilalulintaskan, pejabat karantina melakukan pemeriksaan dokumen persyaratan berupa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), pemeriksaan fisik, dan pengambilan sampel darah setiap ayam untuk pemeriksaan laboratorium.
“Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat ada tidaknya gejala klinis dari HPHK, terutama gejala klinis dari flu burung/avian influenza (AI). Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan tidak adanya gejala klinis berupa bengkak pada area jengger, pial, kelopak mata, leleran pada nasal, batuk, ngorok, maupun ptekhi pada kaki,” jelas Wiwin Lamaga, Paramedik Karantina Hewan.
Sampel dari setiap ayam selanjutnya dilakukan pengujian dengan metode Hemaglutinasi (HA) dan Hemaglutinasi Inhibisi (HI) untuk mengetahui titer antibodi AI.
“Hasil pengujian laboratorium menunjukkan tidak terdapat titer antibodi AI pada seluruh sampel serum darah ayam yang diuji. Dari keseluruhan pemeriksaan, ayam dinyatakan sehat dan dapat dilalulintaskan ke daerah tujuan,” imbuhnya.
Secara terpisah Plt. Kepala Karantina Gorontalo, Dwi Rachmanto menyampaikan Karantina Gorontalo terus memfasilitasi dan meningkatkan layanan kepada para pelaku usaha, termasuk para peternak ayam tangkas di Gorontalo.
“Dalam meningkatkan layanan perkarantinaan yang lebih efektif dan efisien, serta sebagai wujud penerapan pelayanan prima kepada masyarakat, Karantina Gorontalo menerapkan layanan digitalisasi yang mengedepankan paperless, seperti permohonan pemeriksaan unggas kali ini” jelasnya. (nik/bp)
