Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

SMRC: Pemilih Kritis Unggulkan Ganjar Pranowo 20,8 Persen

Disusul Prabowo 15,8 Persen dan Anies 11,4 Persen

APA KABAR: Sosok Ganjar Pranowo goresan tangan Direktur Rumah Sakit Umum Puri Raharja, dr. Gede Bagus Darmayasa, MM.M.Repro.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memberikan kabar gembira bagi simpatisan dan pendukung setia Ganjar Pranowo melalui rilis resmi Sabtu, 29 April 2023.

Dalam survei pada pemilih kritis terakhir, 25-28 April 2023, dalam bentuk pertanyaan terbuka, Ganjar Pranowo dipilih oleh 20,8 persen, Prabowo 15,8 persen, Anies Baswedan 11,4 persen, dan nama-nama lain jauh di bawah mereka.

Ini mengindikasikan bahwa Ganjar mengalami kenaikan signifikan dari 13 persen pada 4-7 April 2023 setelah keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, menjadi 20,8 persen pada 25-28 April 2023 setelah keputusan PDI-P mencalonkan dirinya sebagai calon presiden.

Sementara dukungan mereka pada Prabowo sebesar 18,3 persen menjadi 15,8 persen, dan pada Anies
10,7 persen menjadi 11,4 persen pada kurun waktu yang sama.

Kenaikan Ganjar terjadi dari akumulasi penurunan pada Prabowo, pada pemilih yang belum menentukan pilihan sebelumnya, dan pada pemilih calon-calon lain.

Demikian temuan survei terakhir elektabilitas bakal calon presiden yang dilakukan Saiful Mujani Reserach and Consulting (SMRC) pada “pemilih kritis” nasional pada 25-28 April 2023.

Hasil survei ini dipresentasikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani. Deni menjelaskan bahwa “pemilih kritis” adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%. Karena itu, survei ini tidak mencerminkan populasi pemilih nasional 100 persen. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!