Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Pemkot Denpasar Sorot Kemacetan Akibat Pasar Rakyat

PENERTIBAN: Salah satu jepretan foto masyarakat tentang padatnya Pasar Wangaya, Denpasar.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Pasar tradisional yang meluber yang menyebabkan kemacetan arus lalu lintas diprotes masyarakat.

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa melakukan pertemuan dengan para pengelola pasar tradisional, Kadisperindag Ni Nyoman Sri Utari, Kasatpol PP AA. Bawa Nendra, Dinas Perhubungan, Camat se-Denpasar, Perbekel/Lurah serta Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma IB Kompyang Wiranata.

Hadir juga Sekda Ida Bagus Alit Wiradana, Senin, 17 Oktober 2022 di Ruang Pertemuan Praja Utama Kantor Walikota Denpasar.

“Beberapa titik kawasan pasar rakyat sempat kami tinjau langsung pada pukul 07.30 tampak terjadi kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas. Hal ini dipengaruhi dengan keberadaan parkir motor dan pasar tumpah,” ujar Wawali Arya Wibawa.

Disampaikan Arya Wibawa agar situasi dan kondisi pasar rakyat seperti di kawasan Pasar Sanglah, Pasar Phula Kerti, Pasar Ketapian, kawasan Jalan Sulawesi dan beberapa titik pasar rakyat lainnya agar ditata dan dikelola secara baik terkait keberadaan pasar tumpah dan juga pengaturan parkir.

“Terkait dengan pengelolaan pasar dan areal sekitarnya saya minta agar segera dilakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pedagang termasuk penegasan jam operasional untuk pasar tumpah. Beberapa pedagang ada yang menggunakan trotoar dan juga parkir setengah badan jalan sehingga dapat mengganggu ketertiban arus lalu lintas,” kata Arya Wibawa.

Lebih lanjut dikatakan ada beberapa ruas jalan yang sering dilalui ambulans dalam pelayanan kegawatdaruratan menjadi terganggu.

“Saya berharap situasi ini dapat segera terselesaikan dengan meningkatkan koordinasi dan komunikasi bersama untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat,” tegas Arya Wibawa.

Menegaskan bahwa langkah ini bukan untuk menghalangi masyarakat untuk berjualan, Arya Wibawa menyadari diperlukan ketegasan terkait jam operasional dan pengaturan di lapangan.

Sementara itu, Dirut IB Kompyang Wiranata menyampaikan khusus di Pasar Sangglah pihaknya menyediakan los bagi para pedagang yang sering berjualan di trotoar.

“Begitu juga kondisi dan situasi di Pasar Satrya juga telah kami sediakan Los di dalam pasar. Namun langkah ini sempat ditempati para pedagang, namun kembali lagi mereka berjualan di atas trotoar. Sempat para pedagang khususnya di Pasar Sanglah menempati Los di dalam pasar, namun situasi dan kondisi kembali lagi para pedagang berjualan di luar pasar,” ujarnya.

“Untuk jam operasional pedagang pasar tumpah kami akan dikoordinasikan kembali dengan para pengelola pasar termasuk juga dengan desa adat setempat,” katanya. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!