Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Giri Prasta Apresiasi Swadaya Krama Desa Adat Kelan Gelar Atma Wedana

YADNYA: Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri Karya Atma Wedana Desa Adat Kelan, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta di Bale Peyadnyan, Wantilan Desa Adat Kelan, Jumat (1/4/2022)

 

MANGUPURA, Balipolitika.com– Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri karya atma wedana/nyekah massal Desa Adat Kelan, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Jumat (1/4) di Bale Peyadnyan, Wantilan Desa Adat Kelan. Ikut hadir Ketua DPRD Badung Putu Parwata, anggota DPRD Provinsi Bali Dapil Badung I Bagus Alit Sucipta, anggota DPRD Badung I Nyoman Graha Wicaksana, Camat Kuta beserta tripika kecamatan, Lurah Tuban serta Bendesa Adat se-Kecamatan Kuta.

Dalam dharma wacana-nya, Bupati Giri Prasta atas nama Pemerintah Kabupaten Badung sangat mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan karya atma wedana yang digelar Desa Adat Kelan, terlebih biaya upacara sepenuhnya dari swadaya murni Desa Adat.

“Kami memberikan apresiasi kepada tokoh, bendesa adat dan Prajuru Kelan, beserta warga masyarakat, bahwa karya memukur ini betul-betul dilaksanakan secara swadaya. Bahkan dari desa adat bisa membuat para peserta yang ikut upacara seribu rupiah pun tidak mengeluarkan iuran alias gratis. Ini sangat luar biasa, kami dari pemerintah juga akan ikut mendukung karya ini,” ucapnya.

Karya pitra yadnya memukur kinembulan/nyekah bersama ini menjadi tanggung jawab bersama terkhusus lagi keluarga yang memiliki sawa sebagai wujud dharmaning leluhur. Bupati mengharapkan keluarga yang ikut memukur agar betul-betul mengikuti tahapan demi tahapan dari rangkaian memukur ini. Mulai dari upacara ngangget don bingin, murwa daksina, meajar-ajar hingga ngelinggihang ring rong tiga. Ditekankan pula, saat puncak karya wajib harus adanya panca suara yaitu suara genta dari sang sulinggih, mamutru dengan membaca lontar atma prasangsa, wayang lemah, topeng dan kidung. Bupati Giri Prasta mengajak krama Kelan untuk tetap bersatu demi kemajuan pembangunan di wilayah Desa Adat Kelan yang nantinya dapat diwariskan kepada anak dan cucu.

Sementara Bendesa Adat Kelan, I Wayan Sukerena menyampaikan upacara tersebut merupakan yang pertama kali digelar Desa Adat Kelan. Ini sudah menjadi keputusan paruman agung Desa Adat Kelan. Biaya upacara diperkirakan sebesar 300 juta murni dari kas desa adat Kelan dan peserta tidak mengeluarkan urunan. Jumlah sawa yang ikut sebanyak 23 sawa. Dari Kelan 17 sawa, Kuta 2 sawa dan Kedonganan 4 sawa.

Mengenai dudonan karya telah dimulai sejak 7 Maret lalu dengan upacara matur piuning karya. Sebelum puncak karya telah dilaksanakan upacara ngangget don bingin dan ngajum puspa. Sementara puncak karya bertepatan dengan tilem sasih kedasa, sukra paing sinta. Sehari setelah puncak karya dilaksanakan upacara nganyut ke segara kauh, nebusin, nyegara gunung, mepamit, nilapati ring peyadnyan dan ngelinggihang ring merajan soang-soang. (lit/bp)

 

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!