BULELENG, Balipolitika.com– Diduga dipicu masalah asmara alias cinta, seorang pemuda berusia 21 tahun asal Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali mengakhiri hidupnya di pohon santen, Rabu, 9 April 2025.
Korban berinisial KA ini pertama kali ditemukan sang ayah kandung dalam konsisi sudah tidak bernyawa dengan posisi tergantung di pohon santen dekat rumahnya.
Mendapati sang buah hati kaku karena seutas tali sapi warna biru, ayah korban, GS (54 tahun) berteriak hingga sejumlah warga berdatangan ke lokasi kejadian.
Sebelum insiden ulah pati itu terjadi, sejatinya kelurga korban KA sudah menaruh curiga lantaran ia tak kunjung pulang.
Menurut informasi, pada hari naas itu korban KA tidak tidur di rumah hingga keluarganya resah dan mencari keberadaan KA pada Rabu, 9 April 2025 pagi.
Endingnya, keluarga korban tersentak dan super kaget saat mendapati KA mengambil jalan singkat mengakhiri hidup di kebun, tepatnya di sebuah pohon santen setinggi kurang lebih 3 meter.
Menerima informasi tersebut, personil Polsek Gerokgak bersama tenaga kesehatan Puskesmas Gerokgak I meluncur ke lokasi kejadian.
Tidak ditemukan kekerasan pada tubuh korban di mana dalam pemeriksaan luar diketahui terdapat luka jeratan di leher korban, air mani, darah dari telinga kiri, dan lecet di kaki kanan.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika membenarkan kejadian ulah pati tersebut. (bp/ken)