AMLAPURA, BaliPolitika.Com- Status Bupati Karangasem yang disandang I Gusti Ayu Mas Sumatri tinggal menghitung hari. Meski menunjukkan ketegaran yang dibuktkan dengan hadir dalam sidang paripurna pengumuman pemenang Paslon Bupati Karangasem hasil Pilkada 2020 di Gedung DPRD Karangasem, Kamis (28/1) lalu, istri tokoh sepuh Gusti Made Tusan (GMT) itu menyiratkan posisi akan mengambil sikap oposisi selama I Gede Dana dan Wayan Artha Dipa yang baru-baru ini sah “berbaju merah” memimpin Bumi Lahar 5 tahun ke depan.
Meski demikian Mas Sumatri mengajak para pendukungnya untuk mendukung Bupati dan Wakil Bupati Karangasem terpilih dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dengan catatan tetap kritis jika ada hal-hal yang menyimpang. “Mari bersama-sama membangun Karangasem agar lebih baik,” ajaknya. Sebagai seorang politisi, imbuh Mas Sumatri kalah menang dalam sebuah kontestasi politik adalah hal biasa. Lebih lanjut, ia menitipkan beberapa program Masdipa yang masih bagus untuk dilanjutkan. Di antaranya adalah KKC, KKS, dan UHC BPJS.
Program pemberian makan untuk satu penunggu pasien di RS Karangasem juga dinilai relevan dilanjutkan. Ditambah Mall Pelayanan Publik yang dibentuk untuk memotong birokrasi. Yang paling mendesak adalah penarikan kapal perang (KRI) yang merupakan hibah dari TNI AL. Kapal ini rencana akan ditenggelamkan di Amed untuk dijadikan rumpon di laut. MoU antara TNI AL dengan Pemkab Karangasem sudah ditandatangani. Ongkos enarikan kapal rencananya menggunakan CRS sejumlah perusahan di Karangasem.
Tidak lagi menjadi bupati, Mas Sumatri mengaku masih akan fokus di dunia politik dalam posisi sebagai Ketua DPD Nasdem Karangasem. Disinggung soal kemungkinan berkoalisi dengan pemerintah? Mas Sumatri menyiratkan posisi berseberangan. “Ya secara pribadi sih ingin seperti ini saja. Sekalipun di luar pemerintahan, namun tetap bisa berkontribusi buat pembangunan Karangasem,” ucapnya. (bp)