Dibalut oleh nada-nada blues, empat lagu terbungkus mini album ‘Jalan Raya’ karya Wibhi Laksana diluncurkan. Lagu-lagu ini menggambarkan kegelisahan dirinya dalam melihat kehidupan dan upaya pencarian jati diri yang belum selesai.
‘Entah’, ‘Ourselves’, ‘Menembus Lamunan’ dan ‘Sun Will Rise Again’ mewakili kegelisahan Wibhi Laksana. Selain elemen blues, ada juga nada-nada seperti, folk, sufi serta phychedelic.
Penamaan mini album ‘Jalan Raya’ menjadi sebuah ungkapan atas kebingungan dalam pencarian makna diri dan kehidupan. Layaknya anak muda yang mencari jati diri baik dalam bermusik ataupun makna hidup.”Jalan raya tak ubahnya sebuah seperti waktu yang terus berjalan menuju tujuan akhir yang pasti, dalam perjalanan itu acapkali kita menemukan banyak hal,” ujarnya.
Adapun ‘Manusia Goa’ merupakan sebuah projek solo dari wibhi laksana. Nama inj terinpirasi dari sebuah kiasan milik filsuf Yunani, Plato, yang mengemukakan kebenaran masih bersifat subjektif tergantung siapa yang mengalami.
“Layaknya orang yang melihat bayangan mereka dari api di di dinding goa, tanpa pernah keluar. Bayangan itu menjadi sebuah kebenaran bagi mereka,” ujarnya. Bagi dia, karya adalah penggambaran atas apa yang dialami, ataupun amati, itu adalah kebenaran bagi mereka.
Proses produksi selama sekitar dua bulan, melibatkan label Indigo Record. Dengan berbagai sumbangsih ide, arasemen serta gagasan akhirnya tercipta lagu ini. Karya-karya ini sudah dapat didengarkan di platform digital, spotify, joox, itunes. (bp)