KONSISTEN ZERO WASTE: Giat bank sampah oleh Yayasan Bali Bangga Bersama di Banjar Pesaalakan, Desa Pejang Kangin, Gianyar, pada Minggu, 23 Juni 2024. (Sumber: Gung Kris)
GIANYAR, Balipolitika.com- Yayasan Bali Bangga Bersama konsisten ciptakan pengelolaan sampah secara mandiri (zero waste) di Kabupaten Gianyar, salah satunya di Banjar Pesalakan, Desa Adat Tri Eka Cita, Pejang Kangin, melalui manjamen Bank Sampah yang sudah berjalan selama 2 tahun.
Perwakilan Bali Bangga Bersama, Ajeng Viranti kepada wartawan Balipolitika.com mengatakan sebanyak 185 KK di Banjar Pesalakan sudah mencapai titik kesadaran akan pengelolaan sampah zero waste, dilakukan oleh warga banjar secara mandiri dengan melakukan pemilahan dan pengumpulan barang layak jual yang difasilitasi penuh oleh yayasan melalui bank sampah juga didukung oleh desa dinas.
“Seiring meningkatnya kesadaran warga melakukan pemilahan, bank sampah digelar setiap dua bulan sekali. Setiap kali digelar, dua truk armada selalu penuh. Jika ditimbang, beratnya kisaran 1,5 ton sampai 2 ton. Nominal tabungan nasabah bervariasi puluhan ribu hingga ratusan ribu. Berkah lainnya, generasi muda bersemangat menjadi relawan bank sampah,” ungkap Ajeng, Minggu, 23 Juni 2024.
Selain itu ia mengatakan bank sampah ini dibuat secara sederhana agar masyarakat lebih gampang memilah sampah, selain di Banjar Pesalakan, gerakan serupa dilakukan di 15 banjar se-Kabupaten Gianyar.
“Di Pejeng Kangin ada 3 banjar banjar yakni Banjar Cemadik, Banjar Cagaan Kaja, dan Banjar Pesalakan. Di Sukawati kami ada di Banjar Cemenggon dan Banjar Celuk. Masih banyak lagi, ada juga di Batur Kintamani,” tambahnya.
Sementara itu, I Wayan Sutama, Klian Adat Banjar Pesalakan menambahkan, gerakan ini juga telah menggugah warga membuat teba modern di rumah masing-masing, di awal pembentukan bank sampah, aksi menabung wajib digelar setiap sebulan sekali.
“Kategorinya sangat sederhana. Kresek, botol, rongsokan dan logam. Sehingga warga sangat senang memilah sampahnya,” tutupnya. (bp/gk)