Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Peristiwa

Terungkap, Mrs X Yeh Gangga Gadis Asal Marga

Diduga Tenggelam, Keluarga Tolak Autopsi

AMOR ING ACINTYA: Korban teridentifikasi bernama Ni Putu Wulan Septiari (19 tahun) asal Banjar Dinas Alas Truna, Desa Payangan, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

 

TABANAN, Balipolitika.com- Kurang dari 12 jam, mayat tak dikenal yang ditemukan di pesisir Pantai Yeh Gangga tepatnya di depan Beach Club Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Jumat, 12 Januari 2023 akhirnya terungkap.

Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata menyatakan korban teridentifikasi bernama Ni Putu Wulan Septiari (19 tahun) asal Banjar Dinas Alas Truna, Desa Payangan, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

Jenazah korban yang berstatus pelajar tersebut pertama kali ditemukan oleh tukang sapu Pantai Yeh Gangga.

Saat sang juru sapu bernama Wina bersih-bersih di seputaran pantai, tepatnya di depan Restoran Yeh Gangga Beach Club, sekitar pukul 14.15 Wita, ia melihat seseorang yang tergeletak di pinggir pantai.

Awalnya saksi Wina mengira orang tersebut sedang berjemur, namun setelah didekati, korban tidak menyahut panggilannya. 

Wina pun kaget dan memanggil serta meminta tolong pada karyawan Rumah Makan Tulus Lobster bernama Ni Putu Very.

Salah satu warga yang ada di Pantai Yeh Gangga lantas menghubungi petugas kepolisian guna penanganan lebih lanjut sebelum akhirnya korban diangkut menggunakan mobil ambulans Bhuana Bali Rescue ke RSUD Tabanan.

Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata menerangkan berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Inafis Polres Tabanan dari mulut korban keluar busa, dari anus korban keluar kotoran, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan luar oleh petugas medis RSUD Tabanan, dr. I Gusti Ayu Novie Harisanti,S.Ked dijelaskan bahwa korban dicurigai meninggal dunia karena tenggelam. 

“Nihil tanda kekerasan ataupun luka ataupun lebam. Adanya busa di mulut (frothy cone) adalah tanda khas dari korban tenggelam. Telapak tangan dan kaki korban keriput,” jelasnya.

Iptu I Gusti Made Berata menambahkan pihak keluarga korban menyatakan menerima secara ikhlas kematian korban serta menganggap hal tersebut sebagai musibah. 

Tegasnya pihak keluarga menolak dilakukan autopsi kepada jenazah korban. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!