Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Agama

Jaya Negara Hadiri Tawur Agung Pura Mutering Jagat

Didampingi Arya Wibawa dalam Karya Ngusaba di Dalem Sidakarya

TAWUR AGUNG: Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa Hadiri Tawur Agung Balik Sumpah Serangkaian Karya Ngusaba di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Tawur Agung Balik Sumpah serangkaian Karya Nangluk Merana ,Ngusaba Nini, Ngusaba Desa Padudusan Agung Menawa Ratna, di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya, Desa Adat Sidakarya bertepatan dengan Bhuda Kliwon Wuku Sinta, Rabu 20 Desember 2023.

Dalam kesempatan tersebut turut dilaksanakan penandatanganan prasasti oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya dan Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta, Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar, I Wayan Sudadi Putra, Perwakilan Kodam IX Udayana, Perwakilan Polda Bali, Pimpinan OPD serta undangan lainya. Hadir pula Bandesa Madya MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana bersama seluruh Bendesa Adat se-Kota Denpasar.

Diiringi suara gambelan dan kidung, rangkaian upacara diawali dengan pementasan Rejang Dewa, Baris Gede, dan Topeng Wali. Selain itu, Ida Bhatara Dalem Sidakarya juga turut napak pertiwi.

Seluruh rangkaian Tawur Agung Balik Sumpah diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput sulinggih Tri Sadaka yang disaksikan langsung Ida Dalem Semaraputra,

Bendesa Adat Sidakarya, I Ketut Suka, dalam sambutanya menjelaskan, arya Nangluk Merana ,Ngusaba Nini, Ngusaba Desa Padudusan Agung Menawa Ratna, di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya, Desa Adat Sidakarya merupakan sebuah upacara yang baru kali ini bisa terlaksana sejak ratusan tahun lalu.

Di mana, pelaksanaan karya ini atas gotong royong antara masyarakat dan pemerintah.

Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan karya ini tidak lepas kaitanya dengan wabah Covid-19 yang melanda dunia pada beberapa tahun lalu.

Di mana, berdasarkan purana yang menceritakan perjalan Dalem Waturenggong, bahwa dulu juga terdapat wabah serupa, dimana dengan tanda-tanda alam tersebut digelar sebuab upacara yang serupa dengan karya kali ini.

Ketut Suka mengatakan, pelaksanaan karya ini bertujuan untuk menjaga kesimbangan alam semesta beserta isinya.

Hal ini juga untuk menetralisir aura negatif yang mengganggu kehidupan manusia. Sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang aman damai gemah ripah loh jinawi.

“Tujuanya tentu tidak lain adalah untuk menjaga kesimbangan alam semesta beserta isinya serta menghindari seluruh umat manusia dari marabahaya,” ujarnya

Sementara, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menyambut baik pelaksanaan karya ini. Dimana, Karya Nangluk Merana ,Ngusaba Nini, Ngusaba Desa Padudusan Agung Menawa Ratna, di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sehingga, sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan Karya Agung ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara.

Untuk diketahui, rangkaian Karya Nangluk Merana ,Ngusaba Nini, Ngusaba Desa Padudusan Agung Menawa Ratna, di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya telah dimulai sejak 29 Oktober lalu dengan Matur Piuning Karya dan Ngaturang Guru Bendu Piduka, dilanjutkan pada 12 Desember lalu dengan upacara Nangluk Merana Tabuh Gentuh, sedangkan Puncak Karya Ngusaba akan dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Kapitu pada 27 Desember mendatang.

Sedangkan Puncak Karya Pujawali di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya akan jatuh pada Tumpek Landep, 30 Desember mendatang.(bp/luc)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!