JAKARTA, Balipolitika.com- Daerah Khusus Jakarta kini memiliki Gubernur dan Wakil Gubernur baru.
Yakni pasangan Pramono Anung dan Rano Karno yang telah dilantik oleh Presiden Prabowo.
Membahas Wagub Jakarta baru, sosoknya lekat dengan kisah Oplet si Doel yang legendaris.
Dialah pemilik dan yang memasukan sebuah Morris Minor Traveller dalam Sinetron Si Doel Anak Sekolahan.
Kisah Oplet itu sempat terungkap dalam unggahan YouTube Taulany TV pada Senin 27 April 2020, Andre berbincang dengan Rano Karno tentang oplet legendaris yang digunakan sebagai kendaraan keluarga Doel.
Oplet berwarna biru tersebut adalah kendaraan yang digunakan untuk mencari penghasilan keluarga Doel.
Opelet ini adalah Morris Minor Traveller lansiran tahun 1950-an.
Andre pun bertanya ke Rano Karno. “Itu Morris juga kan?” kata Andre.
“Morris, itu emaknya Morris. Kalau Mini Cooper loe kan tahun 1960-an. Ini kira-kira tahun 1953,” jawab Rano Karno.
Saat melihat langsung opelet tersebut, tampilannya jadi kinclong dengan kayu jati yang masih kokoh membalut di bagian belakang mobil.
Padahal jika melihat di sinetron, kala itu kondisinya lapuk dan cat mengelupas.
Rano Karno pun menceritakan sejarah dibalik oplet legendaris tersebut.
Ia menceritakan bahwa oplet ini pertama kali ditemukan di belakang rumah dan bekas kandang ayam.
Sontak Andre pun tampak kaget dan meminta penjelasan lebih perinci.
“Ini kalau dibilang lucu nih. Ini dulu kandang ayam,” ungkap Rano Karno.
“Hah, maksudnya?” tanya Andre.
“Gue beli di belakang, di dapur. Dulu ini opelet di belakang rumah, ada WC, jadi kandang ayam dan ngambilnya ngebongkar dapur orang,” kata Rano Karno lagi.
Rano Karno membelinya dengan harga murah yaitu Rp 525 ribu kala itu.
Namun untuk memperbaikinya cukup menguras kantong.
Pasalnya, kini opelet ini sudah dipasang mesin Mini Cooper berkapasitas 1.600 cc.
Namun masih menggunakan blok mesin Morris Minor aslinya agar tetap meninggalkan kesan jadul.
Meskipun tua, bagi kolektor mobil klasik opelet Doel ini cukup menarik.
Buktinya ada orang yang menawar mobil ini seharga Rp 1 miliar.
Namun karena saat itu masih digunakan untuk keperluan syuting, tawaran tersebut ditolak.
Ketika Andre mencoba menawar pun, Rano Karno menolaknya.
“Semuanya teman-teman karyawan udeh umrah, ada sebagian haji. Gara-gara oplet ini. Makanya minta maaf lu, Ndre. Kalau lu mau beli ini kagak bisa, tapi kalau mau dipinjam buat jalan-jalan bisa,” tutupnya.
Morris Minor Traveller atau resminya disebut Morris Minor Estate, merupakan salah satu varian dari Morris Minor Series II.
Morris Minor Traveller pertama kali diluncurkan pada 1954 dan mempunyai ciri struktur bagian belakang yang terbuat dari kayu.
Untuk membuat Morris Minor Traveller ini dilakukan di dua pabrik.
Kepala atau bagian kabin depan dibuat oleh Morris di pabrik mereka di Cowley setelah itu baru dikirim ke pabrik MG di Abingdon untuk dibuat struktur bagian belakangnya.
Pada saat diluncurkan ia memakai mesin buatan Austin dengan kapasitas 803 cc dan mendapat mesin baru berkapasitas 948 cc pada 1953 dan 1.098 cc pada 1962.
Morris Minor Traveller terakhir diproduksi pada 1971.
Nah, Morris Minor Traveller masuk ke Indonesia dan dijadikan oplet sekitar tahun 1960-an.
Menurut laporan majalah HAI 8 November 1994, Morris Minor Traveller ini ditemukan oleh Nurly Karno, adik Rano Karno yang bertindak sebagai asisten penata kamera di sinetron tersebut, di daerah dekat Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur pada akhir 1993.
Si pemilik awalnya enggan menjualnya dengan alasan cuma punya sepasang yang dipakainya buat cari uang, tapi setelah dibujuk ia rela menjualnya seharga Rp 525.000.
Berdasar laporan Tabloid Otomotif No. 42 Februari 1994, Morris Minor Traveller ini punya sejarah kepemilikan yang panjang kalau dilihat dari BPKB-nya.
Pemilik yang pertama Morris Minor Traveller ini adalah Liem Tjoe Kim dari Bandung.
Babah ini membelinya pada 1965 lalu Muhamad Cholid dan 10 tahun kemudian Miskam membelinya.
Sampai akhirnya pada pengujung tahun 1993 Morris Minor Traveller ini dibeli oleh Rano Karno untuk keperluan syuting sinetron Si Doel Anak Sekolahan.
Jadi Rano Karno merupakan pemilik keempat dari oplet yang terakhir beroperasi pada 1987 dengan trayek Cililitan Cimanggis.
Ketika dibeli Rano Karno, oplet Morris Minor Traveller sulit distarter dan mesti didorong.
Begitu hidup, oplet Morris Minor Traveller langsung menempuh jarak kurang lebih 20 kilometer, dari Pondok Gede, Jakarta Timur, ke Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang cuma butuh 2 liter bensin saja. (bp/dp/ken)
