DENPASAR, Balipolitika.com- Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump ternyata ikut berdampak ke Bali.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali memprediksi kebijakan Presiden Donald Trump bakal berpengaruh ke ekspor komoditas ikan, krustasea, dan moluska.
Saat ini, komoditas ikan, krustasea, dan moluska (HS 03) menjadi penyumbang ekspor tertinggi dari Bali dengan tujuan tertinggi pula ke Amerika Serikat.
“Tentu berpengaruh, tetapi seberapa besar pengaruhnya kita lihat, karena pemerintah kan masih berusaha mengantisipasi. Kalau antisipasinya berhasil ya mungkin pengaruhnya tidak terlalu besar,” kata Kepala BPS Bali Agus Gede Hendrayana Hermawan.
Menurut Agus Gede Hendrayana Hermawan, tak hanya Bali yang akan merasakan dampaknya, tetapi seluruh komoditas yang rutin dijual ke negeri Paman Sam.
Oleh karena itu, BPS melihat perlu penjajakan pasar lain, selain ke Amerika Serikat.
“Jadi, kalau misalnya terkendala di satu pasar kita harus punya beberapa alternatif lah, perluasan pasar, sebenarnya tidak ada kasus beginipun (ada kebijakan tarif Trump) perluasan pasar itu kan menjadi hal yang penting,” ujar Agus Gede Hendrayana Hermawan.
“Ini untuk salah satu pemicu peningkatan produksi maupun nilai tambah. Jadi, kalau pasarnya makin luas, ya tentu ekonominya akan mungkin berkembang, dengan ini ya bisa dibuat pasar-pasar baru lebih bagus,” imbuhnya.
BPS Bali mencatat ekspor ke Amerika Serikat selalu menempati posisi pertama.
Namun, sebelum diterapkannya tarif oleh Presiden Donald Trump, ekspor pada Februari 2025 sudah mengalami penurunan.
Agus Gede menyebut ekspor Bali sepanjang Februari 2025 lalu mencapai USD 52,22 juta dengan lima besar negara tujuan utama adalah Amerika Serikat dengan nilai USD 15,48 juta.
Jumlah ini turun 8,10 persen dari ekspor ke negara tersebut pada Januari 2025.
Negara tujuan lainnya yang turut memberi andil bagi komoditas asal Bali adalah Tiongkok dengan nilai ekspor USD 8,17 juta, Australia USD 4,50 juta, Prancis USD 2,9 juta dan Jepang USD 1,63 juta.
Untuk komoditas yang diekspor Bali selama Februari 2025 didominasi oleh ikan, krustasea, dan moluska dengan nilai USD 14,64 juta.
Berikutnya disusul pakaian dan aksesorisnya USD 5,85 juta, logam mulia dan perhiasan USD 5,23 juta, kertas, karton, dan barang daripadanya USD 3,78 juta, perabotan, lampu, dan alat penerangan USD 3,11 juta. (bp/dp/ken)