Mencari Sunyi
jauh, jauh, jauh
ke dasar malam
dengan pekatnya
aku temukan sunyi
yang khusyuk mengajarkan
sebait puisi tentang cinta
kasih sayang dan Tuhan
lalu aku pergi ke doa
yang minta dipinang untuk dilafalkan
bersama sekumpulan zikir dan makna diri
bersama-sama menuju rahasia
yang tidak sanggup disentuh oleh raga
dalam sunyi ini
aku mencumbu sebentuk bayangan
mungkinkah bayangan diri atau kekasih murni?
oh betapa lemah
betapa pasrah
betapa sunyiMu membikin romantis
meski jauh, meski jauh
Demak, 25 Juni 2024
Riuh dan Sunyi
di dadamu api dan salju
ketetapan yang disatukan
berwujud kesejatian dan hakikat
benih-benih telah muncul di ladang gersang
berupa kata-kata dari batin
menyebar ke berbagai penjuru
meneguhkan jiwa-jiwa lapar
bergerak dalam gumam
tertahan tahun, lewati menit ke menit
lelah memucat di badan
dan tubuhmu
sekeras tugu-tugu
menjadi penanda
suara-suara yang dibungkam
mesti dipecahkan, waktu-waktu kemudian
meski dijilat marabahaya
sebelum memasuki cahaya-cahaya
sajak-sajak tentang nasib jelata
dibunyikan berulang-ulang
di warung-warung kopi
di wilayah-wilayah kumuh
di negeri-negeri jauh
karya batinmu itu!
menggema ke banyak penjuru
widji thukul, widji thukul
di mana kini tempat sembunyi?
masih rahasia penuh
tersimpan di sipon yang berangkat sepuh
getar cemas dan kecamuk seluruh
ingatan dua bocah:
fitri dan fajar tak kenal menyerah
bersenjatakan kata-kata
dikaitkan sepenuhnya cinta
masa suram ke cahaya, ditempuhnya langit-langit doa
di waktu lain
beberapa meraih sunyi
dari luka-luka zaman
celaka yang diperebutkan
tubuh-tubuh pembesar
tubuh-tubuh tersesat
di ladang dosa
dirajam dosa
dan sajak-sajak buah pikiranmu
menelusuri akar rumput
bergerak menjadi suluh
meninggi tubuh!
Demak, 08 Juli 2024
Ijab
senyum akhirnya
cinta sepasang jiwa
seperti cahaya
digenapi doa-doa
hari baru telah tiba
glamor terbayang
di bawah lampu-lampu
dipenuhi jiwa-jiwa terkasih
tumbuh daya pikiran
lepaslah risau jomblo
tunduk pada surat-surat
yang resmi ditandatangani
sah!
kegembiraan pun tiba
menghadapi malam pertama
penuh getar dan debar
dengan sebuah catatan:
langgeng senantiasa, berputar suka-duka
terus berbinar kemesraan
hati secerah matahari
diliputi rasa syukur
berhenti dari tualang, berhenti mencari sebentuk bayang
di nol kilometer perjuangan
pendekatan, pinangan, melabuhkan
tercurah akhirnya
berkah sepasang jiwa
sekuntum mekar
di hamparan kasih
getar ijab sampai jauh
bertahun-tahun tanpa keluh
ini waktunya dewasa
menata hati menerima titipan
berlayar di samudera
seumpama, hadapi badai
mematangkan dua jiwa…
Demak, 14 Juli 2024
Ode to I
sebentuk cahaya
menuju sinar mata
di atas empat puluh
usia menuju purna — teringat daun jatuh
seperti matari
kusentuh cahaya
diam-diam seluruh rasa
mengikuti doa-doa
mengikuti hasrat
untuk mendekat
untuk berkhidmat
cahaya ikut ke dalam
yang sebelumnya suwung
mulai disentuh kasih
apakah tunai atau mengabu?
aku dan dia, sama tersesat di labirin
tak bisa menengok ke luar
dua tubuh sama dikurung tebing-tebing tinggi
sekat-sekat ke langit menuju–
memang ada tenang, tetapi rindu hingar
memang ada hening, tetapi rindu didengar
duh, kita ini siapa, untuk apa, hendak mencari apa?
hari tua, hari tua
diuji asmara saja
ikhlas terjebak di sebuah ruang, kita ini…
telah sampai hari dinantikan
kita wujudkan bayang-bayang
di atas kertas, janji pun tuntas
kita lekas berkemas, Tuhan menanti pinta
sebentuk cahaya
ini hampir malam
mari masuki mimpi-mimpi
bertukar sapa dan senyuman
esok kita tetapkan lagu-lagu
pengiring kebahagiaan dari kalbu
Demak, Juli 2024
Salam Leluhur
lancip kukusan
dalam pawon leluhur
bait cerita
anyaman bambu
rapi membentuk kangen kalbuku
di antara plastik-plastik
gerabah zaman ini
abadi menjadi tanda
tersembunyi kisah kanak-kanak
yang menyentuh jiwa raga
di pawon nenek
nasi liwet dan sambal
petang ke petang
penuh keharuan dan masuk ke ruang terdalam
sisa-sisa kenangan menguasai ingatan
ketika rimbun pepohonan dan gelap malam
memberi ruang bagi jangkrik dan hewan-hewan lain berbunyi
orkestra alam dengan nada dari Tuhan
o terkesima
dua mata dan hati
meninggi mensyukuri
selayaknya kita menjaga
bait-bait lelakon tempo dulu
berbagi cerita turun temurun
kebijaksanaan berkhidmat selalu
dari kesederhanaan pawon
tungku bata dan kayu-kayu
api hidup selepas subuh
tersimpan rahasia-rahasia kalbu
kini terungkap dari lisan
diabadikan catatan-catatan
diwujudkan melalui puisi-puisi
suara dari rindu
kadang tenang kadang lengking
tepat di pemberhentian
yang disebut sebagai rumah
tak sirna sirna
sampai ke ujung baka
Demak, 20 Juli 2024
BIODATA
Mohamad Iskandar kelahiran Demak. Puisi-puisinya termuat di beberapa media cetak dan online di antaranya Suara Merdeka, Nusa Bali, Biem.co, Pustaka Ekspresi, Ompiompi.com, Barisan.co, Kasatmata.co, Matasastra.co, Kosana.id, Annairi.co, Dermaga Sastra, penaterbang.com, Harian Visualisasi Puisi, Majalah Elipsis, dan Semesta Seni. Sejumlah puisinya juga termuat di puluhan antologi puisi bersama dan di 2 buku puisi tunggal yaitu Lelaki Utara (2020) dan Okin (2024). Mendirikan komunitas sastra online KEPUL dan Ruang Kata.
I Nyoman Wirata lahir di Denpasar, 1953. Selain penyair, dia adalah seorang pelukis. Dia menulis puisi sejak tahun 1975. Buku puisi tunggalnya adalah Merayakan Pohon Di Kebun Puisi (2007), Destinasi (2021). Dia menerima anugerah Widya Pataka (2007) dan Bali Jani Nugraha (2020) dari Pemerintah Provinsi Bali.