Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

ADAT DAN BUDAYAAgama

9 Pura Kahyangan Penjaga Bali & Pelindung Penjuru Mata Angin

Ada Pura Besakih Hingga Lempuyang

Pura Besakih – Sejak dahulu kala ada 9 pura yang menjaga Bali dan penjuru mata angin. Seperti Pura Besakih hingga Pura Lempuyang. 

 

BALI, Balipolitika.com – Siapa yang tidak tahu, bahwa Bali sejak lama memiliki julukan sebagai Pulau Seribu Pura. Hal itu lantaran, Bali memiliki pura yang tersebar hampir di semua penjuru dan wilayah hingga pelosok.

Ada beberapa jenis pura yang terkenal di Bali, salah satunya pura yang ada di masing-masing rumah bernama merajan atau sanggah.

Ada pula pura kahyangan umum, yang ada di setiap desa adat. Seperti pura desa atau bale agung untuk memuja Dewa Brahma, sebagai sang pencipta.

Pura Puseh atau penataran, untuk memuja Dewa Wisnu sebagai sang pemelihara. Dan Pura Dalem, yang sebagai tempat berstana Dewa Siwa serta Dewi Durga, yang bertugas sebagai pamralina (pelebur).

Pura atau pura kahyangan, adalah tempat memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasiNya atau prabhawana beliau.

Sesuai letak dan fungsinya masing-masing, yang sering terdapat di berbagai lokasi atau tempat. Salah satunya adalah pura kahyangan jagat, yang berada di seluruh penjuru mata angin di Bali.

Dalam berbagai literatur Hindu, bahwa ada Pura Lempuyang Luhur, sebagai tempat pemujaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam perwujudan beliau sebagai Sang Hyang Iswara.

Tempatnya di ujung timur pulau Bali, di puncak Bukit Bisbis, Kecamatan Abang, Karangasem. Pura ini juga kian terkenal, karena pemandangannya yang indah mengahadap ke Gunung Agung.

Banyak yang berpose di gapura pura, tatkala Gunung Agung terlihat dengan jelas. Kemudian ada Pura Andakasa, sebagai tempat memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam perwujudannya sebagai Brahma. Pura ini terletak di Bukit Andakasa, Manggis, Karangasem.

Pura Batukaru, sebagai tempat memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam perwujudan beliau sebagai Sang Mahadewa.

Terletak di barat Pulau Bali, yakni di Gunung Batukaru, Kecamatan Penebel, Tabanan. Lalu ada Pura Batur, yang juga memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dalam prabhawa beliau sebagai Dewa Wisnu.

Pura Batur, memiliki fungsi sebagai Pura Hulun Danu Batur ini, terletak di utara Pulau Bali yaitu di Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli. Untuk Pura Hulun Danu terletak di wilayah Desa Songan, Kintamani, Bangli juga.

Kemudian Pura Goa Lawah, sebagai tempat memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dalam manifestasi beliau sebagai Sang Maheswara.

Terletak di Tenggara Pulau Bali, pura ini berada di dekat pantai dan tempat untuk ngasti seusai upacara ngaben. Pura ini masuk wilayah Dawan, Klungkung.

Pura Luhur Uluwatu, sebagai tempat memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dalam manifestasi beliau sebagai Sang Hyang Rudra.

Terletak di barat daya Pulau Bali, pura ini juga cukup terkenal. Bahkan banyak turis mancanegara yang datang ke area luar pura, untuk menonton pagelaran tari kecak dan epos Ramayana. Pura ini masuk wilayah Kuta,Badung.

Pura Pangelengan, atau pula dengan sebutan Pura Gunung Mangu. Pura ini sebagai tempat memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dalam perwujudan beliau sebagai Sangkara.

Terletak di barat laut Pulau Bali, tepatnya di Gunung Mangu. Pura ini cukup unik karena berada di ketinggian. Tepatnya di area perbatasan antara Kabupaten Buleleng dan Tabanan.

Kemudian Pura Besakih, yang paling terkenal di Bali. Pura ini sebagai tempat memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dalam perwujudan beliau sebagai Sang Hyang Sambu.

Terletak di Timur Laut Pulau Bali, di Desa Besakih, Rendang. Pura ini juga merupakan pura kahyangan pusat dari semua pura yang ada di Bali. Pura Besakih memiliki dua fungsi, yakni sebagai tempat Sambu dan juga merupakan tempat Dewa Siwa.

Sehingga jika dihitung, ada 9 dewa yang menjaga mata angin di Pulau Bali. Dan berstana di pura kahyangan jagat.

Disebutkan bahwa fungsi dari pura atau kahyangan jagat, yang ada di 9 penjuru mata angin Pulau Bali adalah sebagai lambang untuk menjaga keseimbangan alam semesta.

Sehingga para dewa atau bhatara-bhatari yang berstana, atau bersemayam di pura kahyangan jagat adalah perwujudan atau personifikasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan berbagai tugasnya.

Khususnya untuk melindungi Pulau Dewata di seluruh penjuru mata angin atau sebutannya pula Astaiswara.

Selain pura puseh, pura desa, dan pura dalem sebagai kahyangan tiga di masing-masing wilayah desa adat.

Bagian dari pura kahyangan jagat ini, juga dikenal sebagai kahyangan tiga jagat di Pulau Bali. Yakni Pura Batur, sebagai tempat memuja Dewa Wisnu.

Pura Andakasa sebagai tempat memuja Dewa Brahma. Pura Besakih sebagai tempat memuja Dewa Siwa, serta pula kahyangan jagat. Sehingga jika urutannya akan menjadi sebagai berikut. (BP/OKA)

1. Pura Besakih tempat, memuja Dewa Siwa terletak di arah timur laut Bali.

2. Pura Batur, tempat memuja Dewa Wisnu, terletak di arah utara Bali.

3. Pura Andakasa, tempat memuja Dewa Brahma, terletak di selatan Pulau Bali.

4. Pura Lempuyang Luhur, tempat memuja Dewa Iswara, terletak di Timur Bali.

5. Pura Goa Lawah, tempat memuja Dewa Maheswara, terletak di tenggara Pulau Bali.

6. Pura Luhur Uluwatu, tempat memuja Dewa Rudra, terletak di barat daya Pulau Bali.

7. Pura Batukaru, tempat memuja Mahadewa, terletak di barat Pulau Dewata.

8. Pura Bukit Pengalengan (Puncak Mangu), tempat memuja Sangkara, terletak di barat laut Bali.

9. Pura Besakih tempat memuja Dewa Sambu, di arah timur laut Bali.


Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!